Mereka sudah berada di sebuah perahu yang mereka curi dari desa tadi. Mereka harus pergi dari desa itu sebelum banyak orang-orang yang terinfeksi datang.
"Apakah dia mati?" Ucap Frank.
"Dia masih bernafas, dumbass" ucap Dio.
Tak berapa lama kemudian, wanita itu mulai sadar disana. Duduk dan melihat semua orang satu-persatu dengan ketakutan.
"Hey, tak apa. Kami tidak akan menyakitimu"
"Kau baik-baik saja?"
"Aku dengar kau kabur dari Javier? Itu artinya kau tahu dimana Javier berada. Kami ingin kau membawa kami untuk menemukan Javier"
"Javier?"
"Ya"
"Kenapa kalian mencarinya?"
"Kami ada urusan dengannya. Maukah kau membawa kami padanya?"
Wanita itu diam sebentar. Tapi beberapa saat kemudian mengangguk kepada mereka.
"This way"
.
.
.
Mereka menatap bendungan yang sangat besar disana. Semuanya bertatapan, apakah disana?
"Kau melarikan diri dari sana?" Ucap Ramos.
"Yes"
Setelah menepikan perahu, mereka naik keatas bendungan menggunakan tangga besi yang ada di dinding bendungan itu.
Dio, Frank, wanita itu, Ramos, Leon lalu Krauser. Itulah urutan mereka saat naik keatas.
Dengan sekuat tenaga Leon mengabaikan rasa sakit pada lengannya.
"Just slowly" ucap Krauser.
"Tak apa" ucap Leon.
Setelah sampai diatas, mereka harus memasuki sebuah ruangan lagi. Yaitu gorong-gorong raksasa bendungan itu.
"Kami belum tahu namamu"
"Manuela"
"Baiklah, Manuela. Sekarang kemana jalannya?"
"This way"
Gorong-gorong raksasa ini benar-benar besar dan banyak sekali cabang. Terlebih, banyak zombie yang sepertinya bekerja disini. Mereka memakai pakaian bangunan dengan helm orange dikepala mereka.
"Kenapa katak-katak sialan ini ada disini!"
Setelah katak, terbitlah laba-laba.
Sangat besar ukurannya.Saat mereka naik keatas tangga yang sangat tinggi, banyak sekali serangga yang turun dari atas sana. Mereka naik keatas dan ada sebuah pintu.
Dan pintu itu adalah sebuah lift.
"Siapa yang membuat lift sialan ini? Kenapa tidak dibawah saja?!"
Saat Manuela menekan lantai, mereka naik keatas. Pintu lift terbuka, ini lorong pembuangan air. Sangat besar dan sangat hening.
"I don't like it. It's too quiet" ucap Leon.
"Kita diawasi" ucap krauser sembari menatap sebuah cctv.
Mereka harus menyebrang dan melewati besi untuk sampai kesana. Dan lagi-lagi ikan-ikan itu menghalangi jalan mereka.
"Watch out! In the water!"
Leon berjalan paling belakang.
"Manuela!"
Wanita itu tercebur ke air karena tersenggol segerombolan ikan piranha itu.
Karena Leon yang berada paling belakang, dia yang harus terjun kebawah untuk menariknya keluar dari air.
"Get her!" Teriak Leon.
"On it!"
Sebelum mencapai jeruji yang digunakan untuk menyaring sampah, Manuela ditarik oleh Dio. Sedangkan dirinya ditarik oleh Krauser tentunya.
Karena itu, luka di tangannya terbuka lagi.Mereka masuk kedalam ruangan mesin dan tiba-tiba ada sebuah suara yang keluar dari speaker yang ada disana.
"Manuela..."
"What? I know that voice!"
"It's Javier!"
"Please, my dear. Come here"
"Father!" Timbal balik Manuela.
"What?!?"
Manuela langsung pergi dari sana.
"Hey!"
"Javier memiliki seorang anak?!"
"Kejar dia!"
Mereka keluar dan berada di ruangan yang luas dan ada Javier diatas sana. Melihat mereka melalui kacamata hitamnya.
"Manuela, kenapa? Aku sudah melakukan semuanya untukmu" ucap Javier.
"Kau membunuh ibu!" Teriak Manuela.
"No, dear. Orang yang memberikan Veronica virus itu mengatakan jika itu akan bekerja" ucap Javier.
"Veronica Virus?!" Ucap Leon kaget.
Lalu seseorang menangkap Manuela.
"Shit!"
Gelombang air datang dari sisi kanan mereka lalu menyapu mereka mengikuti arus air yang sangat besar itu.
"No!" Teriak Manuela.
Wanita itu melepaskan diri lalu ikut menghanyutkan dirinya bersama mereka disana.
.
.
.
TBC
KAMU SEDANG MEMBACA
KREON
FanfictionKisah tentang seorang Leon dan Major Krauser. Note: Sekarang Leon sama Krauser dulu ygy. Ceritanya ga akan terlalu mengikuti alur game nya, mungkin aku akan buat sendiri. Ini lapak BxB ya, jangan salah.