Bab 12: End Of Season 1

1K 126 19
                                    

Leon tertidur didalam helikopter. Tentunya dengan Krauser disampingnya.

Mereka baru saja kembali dari Meksiko, mengurus virus minor yang tersebar di salah satu kota. Mereka bisa membereskan semuanya dalam 2 hari dan sekarang mereka akan kembali ke rumah mereka di Amerika.

"Dia kelelahan?" Ucap Chris.

Krauser terkekeh.
"Sepertinya" ucapnya.

"Kapan kau akan mengikatnya, bukankah sudah waktunya?" Ucap Chris.

Terlihat Krauser sedang berpikir.
"Rencananya malam nanti, tapi aku tidak yakin jika ini adalah momen yang pas, kita akan pergi ke Spanyol bukan besok?" Ucap Krauser.

Benar, besok pagi tim Chris harus pergi ke Spanyol untuk menyelidiki tentang umbrella.

Chris mengangguk setuju.
"Tapi misi kita diperkirakan hanya beberapa hari saja, tidak sampai 1 bulan penuh. Kau bisa menyematkan cincin di jarinya dulu sebelum pergi" ucap Chris.

Krauser tersenyum.

"Baiklah" ucap Krauser.

.

.

.

Krauser menaruh bunga ditengah-tengah meja makan. Dia sudah memasak makanan malam sejak sore tadi.

Leon pergi ke kantor polisi karena ada kasus mendadak, dia harus kesana dan menyelidikinya.

"Babe? Kau memasak semua ini?" Ucap Leon yang baru saja datang.

Leon menaruh tas yang dibawanya dan berjalan kearah Krauser. Mereka berciuman dan berpelukan.

"Aku tidak tahu rasanya akan sama seperti buatanmu atau tidak" ucap Krauser.

Leon terkekeh.
"Baiklah mayor, mari kita coba" ucap Leon.

Krauser ikut terkekeh lalu menarik kursi untuk Leon, dia juga membuat Leon tersipu dengan tindakannya itu.

"Hmm, not bad" ucap Leon.

"Not bad dalam artian apa? Kau harus jujur padaku agar aku bisa belajar nantinya, sayang" ucap Krauser.

"Hanya sedikit keasinan, tapi enak. Segini sudah cukup, babe. Kau yang terbaik!" Ucap Leon.

Krauser memegang tangan Leon.
Dia mengusap punggung tangannya. Membuat Leon tersenyum dan menatap pria besar itu.

"Ada apa ini? Kau tiba-tiba romantis seperti ini" ucap Leon.

"Apakah terlihat jelas?" Ucap Krauser.

Leon tertawa disana.
"Sangat!"

Krauser terkekeh.
Dia berdiri lalu menarik Leon kemudian memeluknya.

"Kau tahu, aku tidak bisa berkata-kata romantis seperti dirimu. Yang jelas, aku sangat mencintaimu jadi..."

Leon mengerutkan keningnya.
"Jadi?"

Krauser melepaskan pelukannya dan memperlihatkan kotak cincin yang dia beli. Melihat itu, Leon kaget.
Dia menatap Krauser karena merasa tidak menyangka.

"Jack?"

"Leon Scott Kennedy, maukah kau menikah denganku?" Ucap Krauser.

"Uuuuuu" mata Leon berkaca-kaca.

Leon langsung memeluknya erat dan menganggukan kepalanya dengan semangat.

"Apa jawabanmu sayang?"

"Kau bodoh? Aku sudah mengangguk! Jawabannya ya!"

"Ah, benar"

Krauser menyematkan cincin di jari manis Leon. Ukurannya sangat pas, Leon tersenyum menatap tangannya disana.

"Besok aku akan pergi ke Spanyol" ucap Krauser.

Raut wajah Leon berubah.
"Spanyol? Itu jauh" ucap Leon.

"Hanya beberapa hari saja, sayang" ucap Krauser.

"Kau bodoh! Kenapa malah melamar ku sekarang! Kenapa tidak saat kau pulang saja!" Ucap Leon.

Krauser memeluknya.
"Maaf, aku memilih waktu yang tidak tepat. Aku hanya ingin segera melihat cincin itu di jarimu, sebelum aku pergi juga" ucap Krauser.

"Baiklah baiklah! Setelah itu kau harus mengambil cuti! Kita bulan madu ke Maldives" ucap Leon.

Krauser mencium bibir Leon.
"Sayang, nikahnya juga belum"

"Halah, lalu apa dengan seks yang selama ini kita lakukan? Sama saja belum menikah kan?" Ucap Leon.

Lagi-lagi Krauser tertawa.
Dia mengangkat pinggang Leon dan menggendongnya ala koala.
Dia masuk kedalam kamar dan menidurkan Leon diatas kasur.

"Kau belum berjanji" ucap Leon.

"Janji apa?" Ucap Krauser.

"Kau akan mengambil cuti setelah pulang dari Spanyol nanti" ucap Leon.

"Baiklah, aku akan segera kembali dan pergi ke Maldives denganmu"

.

.

.

Leon berdiri didepan gedung BSAA.

Dengan memegang bendera Amerika yang sudah dilipat segitiga dan kalung militer milik Krauser, dia pergi meninggalkan gedung BSAA.

"Kau mengingkari janjimu, Jack"

.

.

.

TBC

KREONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang