Bab 16

814 113 9
                                    

Leon berlari keluar dari hutan dan melihat danau yang sangat besar dan keruh didepannya.

"Leon, kau harus menyebrang ke danau itu untuk sampai ke gereja. Setelah itu kau harus melewati lembah lagi dan kau akan sampai"

"Apakah ada sesuatu didalam air itu?"

"Aku tidak yakin. Tapi kau harus berhati-hati. Kita tidak tahu apa yang ada didalam air itu"

"Baiklah"

Leon naik keatas perahu yang ada disana. Dia langsung menarik tuas mesin dan mesin itu menyala. Dia pergi ke tengah danau untuk pergi ke sisi lainnya.

Tapi sial sekali dia, mesinnya mati.

"What the hell? Ada apa dengan mesin ini" ucap Leon.

Dia mencoba menyalakan kembali mesin itu, tapi dia langsung terdiam ketika merasakan jika ada gelombang air datang padanya.

Bukankah dia berhenti? Kenapa ada gelombang air disana?

Leon berdiri dan melihat sekelilingnya. Semuanya tampak tenang. Tapi menurutnya ini sangat aneh. Suasana tenang sesekali mendakan bahaya.

Benar saja, tiba-tiba ada monster ikan yang hendak melahapnya dari belakang. Tapi Leon berhasil menghindar dan monster itu melewatinya.

Tapi kait perahunya menyangkut pada tubuh monster itu hingga perahunya terus mengikuti kemana monster itu pergi.

"Shit!"

Dia menembak ikan itu tapi tidak mempan. Lalu ada sebuah panah dengan bahan peledak di ujungnya, bahan peledak itu langsung meledak setelah mengenai tubuh monster.

Siapa?

Leon menoleh kearah sumber serangan, seorang pria tinggi besar dengan baret merah mengarahkan busur panah dengan anak panah kearah monster itu, dia melepaskan tembakan dan terdengar ledakan lagi.

Leon tidak bisa mengalihkan pandangannya dari pria itu.

"Jack?" Ucap Leon.

Pria itu menoleh kearahnya.

Pria itu menoleh kearahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Leon pasti berhalusinasi.
Apakah itu benar-benar Krauser?

"Watch out!"

Dia tersadar dan menoleh kebelakang, tubuhnya langsung terbawa kedalam air karena senggolan maut ikan itu.

Sial!

Airnya keruh sekali, dia tidak bisa melihat apapun didalam sana! Tapi ajaibnya, dia melihat besi yang menancap pada tubuh ikan itu.

Dia langsung mengambil pistolnya dan berenang kearah ikan itu. Setelah dekat dia naik ke punggungnya dan menembak langsung mata ikan itu.

Darah langsung keluar banyak.
Leon tidak tahan lagi didalam sana. Saat dia akan naik ke permukaan, oksigen yang dia hirup sekejap tadi habis. Dia kehabisan oksigen.

Tubuhnya tidak bisa digerakkan lagi.

Sebelum matanya tertutup, dia melihat seseorang berenang kearahnya lalu semuanya berubah menjadi hitam.

.

.

.

Leon membuka matanya dan dia sudah ada didalam sebuah rumah kayu. Badannya basah kuyup tapi rambutnya sudah lumayan kering.

Dia langsung ingat semuanya.
Leon langsung terduduk dan mencari kesana-kemari, tapi tidak ada siapapun disana.

"Jack... Apakah itu benar-benar kau?" Ucap Leon pelan.

"Leon, kau disana?"

Leon menghela nafasnya dan berdiri.
"Aku disini"

"Tujuanmu semakin dekat. Kau hanya perlu melewati lembah gunung dan masuk kedalam gua, setelah itu kau sampai di gereja itu"

"Tidak ada informasi apapun tentang virus ini? Aku perlu detailnya"

"Sejauh yang aku temukan, virus ini bernama Las Plagas. Aku akan memberitahumu jika aku menemukan informasi lagi"

"Baiklah"

Leon berjalan keluar dari rumah dan melanjutkan perjalannya. Dia dikejar oleh waktu, dia tidak boleh menyia-nyiakan waktu.

Disepanjang jalan, warga yang sudah terinfeksi virus unik ini terus saja menghadangnya tapi dia bisa menyelesaikan mereka semua.

Setelah melewati gua, akhirnya dia sampai di gerbang kayu yang sangat besar. Tanpa merasa curiga, dia membuka gerbang yang sudah kunci itu.

Semuanya kosong didalam sana.

Dan tiba-tiba, tanah bergetar.
Seperti sesuatu yang besar sedang berjalan kearahnya.

Raksasa yang tinggi.

"Apa lagi ini. Desa ini penuh dengan kejutan di setiap tempatnya" ucap Leon.

Dia berlari menghindari lemparan batu oleh raksasa itu. Setelah menemukan celah, dia langsung menebak.

Hingga raksasa itu berteriak kesakitan dan berlutut, terlihat parasit yang keluar dari punggungnya. Merasa jika itu adalah kelemahannya, Leon berlari dan naik keatas punggung raksasa itu, dia langsung mengambil pisau yang ada di bahunya dan menyayat parasit itu.

Tapi tidak lama setelah itu, raksasa itu sadar kembali. Leon langsung melompat dari sana.

"Disini tidak ada bazoka?" Ucap Leon.

Lalu terdengar suara ledakan lagi.
Leon melihat panah yang terus menghujami raksasa itu. Matanya melihat keatas, seseorang berdiri ditepi ngarai. Orang yang sama saat di danau.

"Krauser" ucap Leon.

Raksasa itu tumbang.

Matanya terus menatap sosok diatas. Mata mereka saling bertemu tapi Leon merasa jika mata ini berbeda dari sebelumnya.

Krauser berbalik dan pergi dari sana. Meninggalkan Leon yang berdiri dibawah sembari terus menatap tempatnya tadi berdiri.

.

.

.

TBC

KREONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang