Chapter Twenty
Aku segera turun kebawah dan pergi ke garasi. Aku mengambil mobil porche Dennis.
Tak peduli yang lain mengikutiku. Tapi aku benar benar bingung sekarang. Aku tidak peduli apakah aku sedang mabuk berat atau stress. Aku tidak peduli. Mobil Dennis memang jarang dipakai tapi kuncinya selalu ada di dalam mobil.
Dennis mengejarku dan langsung masuk ke mobil. Lalu mengambil kuncinya.
"I have to find her."pintaku.
"Kau mabuk. Lagipula kau tidak tau dimana harus mencarinya."jawab Dennis.
"Kau bisa pakai shadowkiss." Logat palsu Lily membuatku bingung.
"Apa itu?"tanyaku.
"Semacam hubungan ajaib." Lily menjawab santai.
"Vampire Academy."ucap Dennis.
"Bagaimana melakukannya?"tanyaku tanpa memedulikan Dennis.
"Mungkin sedikit konsentrasi dan..." Lily bingung.
"Dan?"
"Love."jawab Zack dan Cole bersamaan.
Aku segera turun dari mobil. "Cari Geggie. Kita akan pakai mini van-nya."ucapku sambil berjalan ke van Geggie.
Begitu menemukan van milik Geggie di garasi Luke. Aku langsung masuk ke barisan tengah. Henry terus meminta maaf padaku setelah dia duduk disampingku. Dan Dennis di bagian lainnya.
"Kau tidak perlu minta maaf. Kau hanya perlu berpikir kemana dia akan dibawa."jawabku setelah Henry berkali kali mengucapkan kata 'maafkan aku'.
Geggie dan Mundane duduk dibarisan depan. Mundane membawa laptopnya entah untuk apa. Sementara Lily, Dom, Gwen, Camaie, Danny, dan Bree di van Geggie. Sedangkan Zack, Cole, Anna, Elsa, juga si kembar pirang, Cindy, dan Lohan di van satunya.
Luke, Alizzi, dan Clay sudah diberitahu tentang ini. Jadi mereka hanya perlu mengikuti saja.
"Jadi bisa kau lihat dimana, MadieHattie?"tanya Geggie dengan panggilannya untuk Winter.
Aku segera merebahkan punggungku di kursi mobil. Aku terus memikirkan Winter. Dan dimana dia dibawa.
Tapi aku tidak bisa melakukan itu karena aku terus tertidur, padahal aku tidak mengantuk.
"I cant."ucapku menyerah.
"Why?"tanya Lily.
"Aku terus tertidur. Padahal aku tidak mengantuk, Lill."jawabku sedikit membentak.
"Mungkin itu karena dia sedang tertidur."ucap Gwen.
"Apa?"
"Mungkin karena dia sedang tertidur."ulang Dom.
"Ya. Dia mungkin dibius disana. Tapi berusaha sebaik mungkin agar kau tidak ikut tertidur." Danny menjelaskan. "Mungkin sebentar lagi dia akan bangun."
Aku kembali merebahkan punggungku. Aku menarik nafas yang dalam dan menghembuskannya. Aku menutup mataku. Dan terus berpikir tentang Winter. Aku membayangkan tempat gelap yang membuatku tertidur dan itu berhasil.
Aku melihat secercah cahaya buram. Aku melihat seorang pria yang dulu kutembak sampai hampir mati.
#ToBeCountinued
Date : Senin, 1 Juni 2015
KAMU SEDANG MEMBACA
Wine Part 2 (SOHL #3)
RomanceHAPPILY EVER AFTER Hal yang kuinginkan selama ini.