Chapter 4
Aku segera menelpon Henry dan Winter.
"Halo?" Henry yang mengangkatnya.
"Pulang sekarang."ucapku sedikit galak.
Aku melihat Dennis yang cekikikan.
"Ia. Kami akan pulang sekarang." Henry dengan cepat menutup telpon.
************
Aku melihat Winter dan Henry berjalan bersama ke kamar. Sesampainya mereka aku bersembunyi di dapur.
Mereka berdua melihat Dennis yang sedang duduk di sofa depan.
"Kalian pulang juga. Malley cemas soal kalian!"ucap Dennis.
"Ok."jawab Henry sambil berjalan ke kamarnya.
"Dimana dia?"tanya Winter.
"Dapur. Kita tidak ke rumah utama. Ada rapat LC disana."jawab Dennis panjang lebar.
"Maksudnya Lucas dan Clay. Mereka selalu begitu!" Aku langsung ikut bicara.
"Aku tau, Malley!"jawab Henry.
"Kau bisa panggil aku Maleficent!!!"bentakku.
Winter tertawa. "Kenapa?"tanya Henry.
"Tidak apa apa."jawab Winter.
Aku duduk disebelah Dennis sambil memainkan IPad-ku.
Henry menggantung mantelnya. Dan dia menarik tangan Winter ke kamarnya.
Dennis mengikuti mereka.
**********
[DENNIS]
Ceklek...
Pintu kamar terbuka."Ehem..."
Aku masuk sambil membawakan nampan berisi makanan untuk Wint dan Henry.
"Jangan sampai kakakmu melihatnya."ucapku melihat kegiatan yang mereka lakukan.
Henry menjauhkan wajahnya. "Ya."jawab Henry.
Setelah meletakkan nampan di meja dekat tv, Aku duduk diantara aku dan Henry.
"Aku tidak mengerti apa yang salah denganmu. Entah kenapa dia melarangmu menikahi Rora."ucapku sambil melihat Henry.
"Panggilannya Aurora. Bukan Rora."koreksi Henry.
"Mungkin disitu, Malley tidak menyukaimu. Kau terlalu suka mengoreksi orang."jawabku.
"Terserah!!!"jawab Henry.
"Baiklah..." aku berjalan keluar dari kamarku dan menutup pintunya.
Aku kembali ke tempat aku meninggalkan Wine. Dia memainkan IPad-nya.
"Lihatlah adikmu."ucapku.
***********
[WINE]
Ceklek...
Aku membuka pintunya...
"Kau tidak perlu membohongiku, Harley. Aku melihatnya!"ucapku.
"Maaf, Kak!!!"ucap Winter.
"Tidak apa apa." Jawabku sambil melihat sinis pada Henry. "I wonder..."ucapku mengutip kata kata Maleficent.
"Iya. Aku selalu memerhatikan kalian."jawab Henry seolah tau apa yang dipirkan kakakku.
"Baik."aku mengangguk. "Kalian bisa menikah."ucapku.
Winter memeluk Henry.
Suasana yang romantis sekali...
"Setelah kalian lulus."
"Apa?"tanya Henry.
"Kami masih 2 tahun lagi sekolah."ucap Winter bingung.
"Aku dan Alizzi sudah menyiapkan program untuk kalian. Kalian semua. Besok ada ulangan nasional tingkat SD. Kalian harus lolos. Kalau lolos 6 bulan kemudian kalian bisa menikah." Jelasku.
"Really?"tanya Winter berbinar senang.
"Ya."jawabku. "Ciuman dan belajarlah. Kalian ulangan besok." Aku beranjak pergi.
Aku kembali ke Dennis di ruang depan.
"Ada apa?"
"Tidak. Aku hanya perlu bicara pada Alizzi dan Luke."
"Tentang?"
"Aku akan membiarkan Winter menikah."
"Apa?"
#ToBeCountinued
Date : Minggu, 17 Mei 2015

KAMU SEDANG MEMBACA
Wine Part 2 (SOHL #3)
RomanceHAPPILY EVER AFTER Hal yang kuinginkan selama ini.