PART 7

4.2K 417 99
                                    

Selamat membaca babesJangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca babes
Jangan lupa vote dan comment ya..
Typo bertebaran..








JENNIE POV.

Pekerjaan dikantor hari ini membuatku menghabiskan banyak energi, tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi pilihanku dan akan selalu aku jalani apapun resikonya. Diposisiku yang saat ini mengharuskanku mengahabiskan banyak waktu dikantor daripada dirumah. Dan ini juga salahsatu penyebab kerenggangan hubunganku dengan lim.

Tadi pagi aku memang bersikap manis kepada suamiku itu, bukan bermaksud apa-apa hanya saja aku ingin memulai hubungan baik dengan suamiku itu. Walaupun sedikit canggung tapi setidaknya aku berhasil membuat pagi kami lebih baik. Dan ya kalian tahu jika pagiku tadi ditutup dengan ciuman panas didalam mobil. Aku gemas sekali melihat wajahnya dan tak tahan ingin segera menciumnya.

"jen belum pulang?" tiba-tiba saja aku mendengar suara irene unnie masuk kedalam ruanganku, bukan salahnya juga masuk tiba-tiba seperti itu karena memang aku membiarkan pintuku terbuka begitu saja.

"belum unnie... sebentar lagi mungkin..." jawabku dengan menatap beberapa tumpukan file yang harus aku selesaikan hari ini.

"jangan terlalu di porsir jen, kau juga perlu istirahat. Dan ingat kau juga memiliki suami yang harus diperhatikan, jangan hanya kerjaan saja yang menjadi prioritasmu..." ujarnya mengingatkan saat tengah menghampiriku.

"hehhehe iya unnie, aku tidak lupa ko. Ini hampir selesai..." sahutku gugup, irene unnie memang sering mengingatkanku agar bisa pulang lebih cepat dan mengurus suamiku dirumah. Tapi apa daya aku juga tak bisa mengabaikan begitu saja pekerjaan dikantor. Jika kalian diposisiku baru akan faham.

"yasudah kalau begitu unnie pulang duluan ya, kasian oppamu sudah menunggu di lobby..." pamitnya dengan memberikan senyum manis kepadaku.

"ohh unnie dijemput seulgi oppa?" tanyaku sebelum ia keluar dari ruangan.

"iya jen, setiap hari juga begitu kan?" jawabnya sekaligus bertanya dengan heran. Ahh iya aku lupa seulgi oppa selalu menjemputnya, berbeda denganku yang selalu saja menolak lim jika ingin menjemputku.

"hehhehe aku lupa unnie..." cengirku merasa malu.

"dasar kau ini... baiklah kalau begitu unnie pamit ya. Ingat jangan pulang malam-malam..." ucapnya kembali pamit dan mengingtakanku lagi.

"siap unnie, hati-hati dan sampaikan salamku untuk seulgi oppa..."

Irenepun hanya mengangguk dan langsung pergi begitu saja. Dan aku menghela nafas panjang untuk menyelesaikan semua file-file yang masih berserakan diatas meja.

Sebenarnya aku iri melihat sahabatku itu bisa sangat mesra dengan suaminya, sikap keduanya sama sekali tidak berubah sekalipun sudah menikah. Pasangan yang romantis dan tak segan memamerkannya didepan khalayak banyak.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang