PART 32

4.1K 485 35
                                    

SELAMAT MEMBACAJANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT.
TYPO BERTEBARAN.

DALAM SEBUAH FILM, NOVEL ATAU CERITA TAK MENGENAL RASA KASIHAN.
MAU SEGIMANAPUN MENYAKITKAN DAN MENYEDIHKANNYA SEBUAH ALUR CERITA HARUS TETAP BERJALAN SESUAI SKENARIO YANG SUDAH DIBUAT.
TAK ADA YANG BISA MENGHENTIKAN DAN TAK BISA DIHENTIKAN.
NIKMATI SAJA ALURNYA. WKWKKWKWK












Didepan ruangan unit gawat darurat, jenlim terlihat duduk menunggu kabar selanjutnya. Sementara dikursi lainnya ada juga jisoo yang sedang termenung dengan kejadian pagi ini. Apalagi sekarang mereka semua seakan dikumpulkan oleh keadaan. Siapa menyangka jisoo akan bertemu lagi dengan lim setelah sekian lamanya. Namun yang lebih mengejutkan lagi baginya adalah kehadiran jennie disamping lim. Jisoo merasa jika dirinya sudah benar-benar kalah. Ia tersenyum lirih meratapi nasibnya sendiri. Dua wanita yang pernah ia cintai itu kini sekaan berbalik mencintai satu pria yaitu lim. Tak bisa jisoo pungkiri jika rose juga pasti memiliki perasaan lebih untuk lim. Apalagi dengan perkataan alice tadi yang seolah mengatakan jika rose begitu menginginkan lim berada disampingnya.

Sementara jenlim terlihat biasa saja saat mengetahui keberadaan jisoo, mereka berdua seolah tak memperdulikannya. Terutama jennie ia seperti terus mengalihkan pandangan setiap mata mereka berpapasan. Urusan dengan jisoo sudah selesai, dan anggap saja saat ini mereka menjadi dua orang yang tak saling mengenal.

Saat mereka bertiga sedang merenung memikirkan masalahnya masing-masing, tiba-tiba seorang perawat wanita keluar dari ruangan tersebut. Lim langsung menoleh dan beranjak dari duduknya.

"sus bagaimana keadaan pasien didalam?" tanya lim dengan cepat.

"nyonya rose sudah sadar tuan, dan kesini saya mencari yang bernama tuan limario..." beritahu perawat tersebut.

"saya limario sus..." tunjuk lim pada dirinya sendiri.

"baik tuan limario, anda diminta untuk menemui nyonya rose di dalam." Beritahu perawat itu lagi. lim kemudian menoleh kearah jennie seakan minta persetujuannya.

"masuklah sayang..." ujar jennie dengan memberikannya senyuman, saat ini dirinya tak boleh egois. Jennie tahu didalam sana rose pasti membutuhkan lim.

Saat sudah mendapatkan ijin dari jennie, kemudian limpun masuk kedalam ruangan bersama dengan perawat tersebut.

Didalam ruangan terlihat rose berbaring diatas ranjang dengan selang infus yang menempel dilengannya. Suasana sedih sangat terasa saat lim masuk kedalam sana. Ia mencoba akan lebih tegar untuk menyemangati rose.

"silahkan tuan..." ujar perawat itu mempersilahkan lim untuk menemu rose.

Lim menatap rose yang tebaring lemah disana, ia menarik nafas dalam-dalam untuk menguatkan dirinya sendiri.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang