PART 16

5.4K 507 157
                                    

DOUBLE UP OK. (Ga tau ini termasuk double apa enggak) hahhah
Tapi besok maaf kalau aghi gak update, karena besok aghi akan sangat sibuk sama kerjaan.
Tapi diusahakan untuk tetap update kalau memang memungkinkan, kalau tidak yasudahlah ya bersabar dulu. eehehheheh

Selamat membaca babes!Jangan lupa vote dan comment ya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca babes!
Jangan lupa vote dan comment ya.
Typo sangat bertebaran. hahahhah












LIMARIO POV.

Setelah tiba dihotel, aku langsung meminta bantuan pihak hotel menemukan kamar yang dipesan atas nama jisoo. Aku mengatakan yang sebenarnya jika didalam kamar itu ada istriku juga. Dan seolah tahu dengan tujuanku pihak hotelpun langsung memberikan kunci duplikatnya. Mereka tahu apa yang aku lakukan disana.

Dengan cepat aku bersama rose, hyung dan nunna menaiki lantai dimana kamar jisoo berada. Suasan hatiku sudah tak bisa digambarkan lagi. Semua rasa beracampur aduk disana.

Tiba dikamar itu, hyung seulgi langsung mengangukkan kepala sebagai kode untuk segera membuka pintu itu. Setelah terbuka kuncinya, akupun langsung mendorong pintu itu dengan sangat kencang.

"BRAAAAKKK..." saking kerasnya aku mendorong pintu itu, hingga membentur tembok di belakangnya menciptakan suara seakan pintu ini didobrak.

Mataku langsung membulat menyaksikan adegan tak senonoh dihadapanku. Istriku berada dibwah kungkungan pria lain dengan tubuh bagian atas hanya terbalut bra saja. Seperkian detik emosiku langsung meledak. Ku hampiri keduanya yang sedang menatap kerahku. Dan tanpa basa-basi lagi aku menyeret pria itu dan langsung menghajarnya.

"BUGH... BUGH.... BUGH..." Tanganku bergantian memberikan pukulan dimanapun aku mau. Tak peduli lagi dengan keadaan sekitar.

"BAJINGAN, DASAR BERENGSEK...." Makianpun terlontar begitu saja dari mulutku, aku sudah tak bisa menahannya.

Pria ini sedang mabuk jadi dengan mudah aku terus menghajarnya tanpa ampun.

"BUGHHHH..." satu pukulan keras aku layangkan tepat kerah hidungnya, darah segar langsung keluar dari hidung mancungnya itu.

"BUGHHHH..." lagi, tinjuanku langsung menghantam perutnya. Tubuhnya semakin melorot, namun aku menariknya dengan tangan kiri untuk tetap memaksanya berdiri.

"KAU MEMANG PRIA YANG TAK TAHU DIRI, AKU SUDAH MEMPERINGATKANMU DENGAN PUKULAN TEMPO HARI TAPI KAU TAK JUGA MEMAHAMINYA..."

"CUIIHHH..." aku langsung meludahi wajahnya yang sudah berlumuran darah. Entahlah itu darah dari mana saja. Setiap pukulan yang aku layangkan meninggalkan bekas disana.

"KEMARIN-KEMARIN MUNGKIN AKU MASIH MEMPERTAHANKAN ISTRIKU, TAPI KALI INI TIDAK. KAU INGIN MENIKAHINYA BUKAN? AKAN AKU KABULKAN.

"BUGHHHHHH...." Ini pukulan terkeras yang aku hantamkan, tubuhnya langsung tergeletak diatas lantai. Sudah dipastikan pukulanku ini membuatnya tak sadarkan diri.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang