PART 24

4.1K 503 96
                                    

BACANYA SANTAI AJA YA, GAK USAH PADA EMOSI... WKWKKWKWK

SELAMAT MEMBACA BABESJANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YATYPO BERTEBARAN

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA BABES
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA
TYPO BERTEBARAN... EHHEHHEH










Setelah pertemuannya dengan wendy dicafe tadi, lim terlihat sangat lesu saat memasuki rumah. Perbincangannya dengan wendy cukup lama, hingga saat pulang hari sudah mulai gelap. Didalam rumah lim tak melihat rose, mungkin dia sedang berada dikamarnya. Fikirannya menjadi sedikit kacau saat wendy meminta untuk menemaninya ke korea.

Dengan berjalan lesu, lim masuk kedalam kamarnya.

"hah kenapa sangat sulit sekali melupakanmu..." gerutu lim sambil merebahkan tubuhnya diatas kasur.

"arghhh kenapa jadi bergini sih..." lim mengacak-ngacak rambutnya. Sekejap lim memejamkan matanya, kemudian membukanya kembali. Kemudian ia bangun dan langsung duduk termenung disana.

"apa aku temani saja..." gumam lim merasa sedikit tidak yakin, dia belum memberikan keputusannya kepada wendy.

Lim kemudian berdiri dan berjalan kearah meja kerjanya, entah kenapa saat termenung tadi dia menatap laptop yang tergeletak di meja kerjanya.

Dengan memasang wajah malas lim kemudian duduk didepan meja kerja tersebut, tangannya mulai membuka laptop yang sedari ia tatap.

"hmmm sepertinya aku harus mengecek email lamaku..." gumam lim yang langsung mengklik website google. Tak lama email limpun terbuka, perlahan tangannya menggerakkan kursor mouse kearah inbox.

"wah banyak sekali pesan yang masuk...." Lim menatap deretan pesan yang masuk ke email lamanya, lebih dari seribu pesan yang masuk disana.

Lim mulai meng-scroll satu persatu pesan itu, beberapa ia lewati karena memang tidak penting. Kursor itu semakin berjalan kebawah, dan berhenti tepat di waktu tujuh hari yang lalu. Sebuah nama muncul disana, itu akun email jennie. Lim mengernyitkan dahinya, ia tak langsung membaca melainkan langsung meng-scroll lagi kebawah. Ia ingin memastikan jika selama ini jennie mengirimnya pesan melalui email.

Mata lim semakin melebar saat menemukan pesan jennie enam bulan yang lalu, itu artinya dia belum lama di aussie. Tangan lim bergerak cepat membuka isi email tersebut.

To : limariomanoban@gmail.com
subject : I LOVE YOU

Hai sayang,
Bagaimana kabarmu? Aku harap kamu dalam keadaan baik-baik saja.
Aku tak tahu harus mencarimu kemana lagi, semuanya sudah aku lakukan tapi kamu menghilang bagaikan ditelan bumi. Dan entah kenapa aku kepikiran untuk mengirimmu email ini, berharap suatu saat kamu membacanya.
Limario manoban suamiku.....
Aku bingung harus mulai menulis apa, rasanya jariku gemetar saat akan mengetik.
Aku tahu saat ini kamu mungkin sangat membenciku, hingga harus menghilang seperti ini.
Aku tahu kesalahanku sangat fatal tak bisa dimaafkan.
Irene unnie dan seulgi oppa sudah memberikan surat serta akta percerian kita.
Awalnya aku mengira kamu akan memaafkanku dan memulai kehidupan baru.
Tapi aku salah, tuhan memberi hukuman untukku.
Jujur saja aku ingin memperbaiki hubungan kita dan terus berusaha mencarimu. Namun setelah bertanya kepada irene unnie ternyata hal yang aku takutkan selama ini terjadi.
Aku tak tahu harus meminta maaf seperti apa lagi, semuanya memang karena kebodohanku.
Aku tak bisa berandai-andai karena memang semuanya sudah terjadi.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang