PART 21

5K 546 116
                                    

OK DOUBLE UP!!!

SELAMAT MEMBACAJANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE DAN COMMENT YA.
TYPO BERTEBARAN







JENNIE POV

Amplop apa ini? Aku bertanya-tanya sambil menatapnya. Irene unnie tadi mengatakan jika jawaban dari pertanyaanku ada didalam amplop ini. Dengan rasa pensaran dan juga ketakutan, perlahan aku membuka amplop tersebut. Aku kemudian merogoh isi amplop tersebut, didalamnya ternyata ada sebuah amplop lagi dan sebuah map hitam. Amplop didalam itu berwarna putih bertulisankan "DEAR JENNIE" sedangkan untuk mapnya polos tak bertuliskan apapun.

Rasa pensaran semakin menggebu-gebu saat keduanya sudah aku genggam. Bingung untuk memilih mana yang lebih dulu ingin aku baca. Pilihanku pun tertuju kepada amplop yang bertuliskan "DEAR JENNIE". Dengan sangat cepat aku langsung membukanya lagi, tak sabar ingin mengetahui apa isinya.

Dan didalamnya terdapat secarik kertas, sepertinya sebuah surat. Hatiku berdebar sangat kencang, mulai membuka lipatan kertas tersebut.

DEAR JENNIE

Sebelum aku mengatakan hal lainnya, aku ingin mengatakan bahwa aku sangat mencintaimu dan akan selamanya selalu mencintaimu.
Apakah kamu tahu jennie?
Aku telah dihancurkan oleh masalah yang tak terhitung jumlahnya.
Hubungan rumah tangga yang gagal, konflik yang tak berkesudahan serta kegagalan mencapai tujuan.
Aku lelah jennie, aku lelah dengan keadaan yang tak selalu berpihak padaku.
Aku lelah dengan semua problematika yang semakin meluas.
Berkali-kali aku menangis sampai tertidur. Sementara saat terbangun nanti aku akan diam menatap kosong dengan ketakutan dan kecemasanku.
Untuk beberapa waktu hal itu terus terjadi. Setiap hari aku meminta kepada tuhan agar menghilangkan rasa sakit dihatiku. Tapi sepertinya tuhan belum mendengarkan permintaanku itu, semakin hari sakitnya semakin bertambah jen. Sangat sakit sekali, seperti kamu kesulitan untuk bernafas.
Tembok yang sudah aku bangun untuk melindungi pernikahan kita akhirnya runtuh juga jen.
Dalam sekejap mata ada kehangatan baru untukmu, harusnya aku bisa menjagamu dan tidak tersesat lebih jauh. Tapi waktu berjalan begitu cepat jen, cinta membutakan bukan? Untuk waktu yang singkat kamu bisa berbahgia tetapi tidak dengan diriku.
Terlalu munafik jika aku mengatakan tidak cemburu.
Kebohongan pertama muncul, dan setelah itu terjadi kebohongan lainnya. Aku mendengarkannya dan mempercayai begitu saja.
Hingga suatu hari, aku tak mempercayai semua kata-katamu lagi.
Dan aku menyerah, menunggu rencana tuhan selanjutnya.
BOOOM tuhan menunjukan jalannya dimalam itu.
Aku sakit jennie, aku terluka. Tapi aku mencoba tetap tegar menguatkan diriku sendiri.
Namun ternyata aku tak sekuat itu jen, hati dan fikiranku mulai tidak sinkron. Aku memang sangat mencintaimu, namun logikaku mengatakan jika kita harus berpisah.
Maaf jika keputusanku ini terlalu cepat dan membuat kita semakin terluka.
Aku tak bisa hidup bersama lagi denganmu, maaf aku terlalu lemah dan menyerah dengan keadaan.
Semoga suatu saat nanti tuhan memberikanmu pasangan yang benar-benar seperti yang kamu inginkan.
Aku mungkin bukan pasangan yang tepat untukmu.
Aku tak menyalahkanmu jen, semua yang sudah terjadi mungkin karena kesalahanku sendiri.
Berbahagialah jennie dengan kehidupan barumu setelah ini.
Tersenyumlah, karena senyum itu yang membuatku jatuh cinta padamu.
Terimakasih untuk lima tahun kebersamaan ini, aku tak akan pernah melupakanmu dan mungkin tak akan bisa.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang