PART 27

4.9K 501 59
                                    

Malam tadi aghi sudah buat pengumuman tidak update. Bagi yang belum follow silahkan follow dulu biar dapat notif pemberitahuan. Jadi tidak akan ada pertanyaan lagi, "aghi update gak malam ini?" atau "thor kok ga update?". kalau gak update pasti aghi akan beritahukan sebelumnya. Selama gak ada pemberitahuan seperti itu, tunggu saja pasti aghi update. ehhehhe

SELAMAT MEMBACAJANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN FOLLOW

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

SELAMAT MEMBACA
JANGAN LUPA VOTE, COMMENT DAN FOLLOW. AHHAHHAHA
TYPO BERTEBARAN!!!!












Malam semakin larut, pasangan jenlimpun memutuskan untuk masuk kedalam kamar. Apalagi lim terlihat masih sangat lelah sekali. Awalnya lim akan tidur diruang tengah saja, namun jennie melarang dan menyuruhnya untuk tidur dikamar bersamanya.

Kini kedua orang tersebut sudah terbaring diatas tempat tidur dengn posisi bersebelahan. Perut jennie yang semakin membesar membuat dirinya agak kesulitan mencari posisi tidur ternyaman.

"susah banget ya nyari posisi tidur?" tanya lim yang menyadari jika sedari tadi tubuh jennie terus bergerak disebelahnya.

"hmmm seperti yang kamu lihat, susah sekali mencari posisi yang tepat. Miring kadang salah, terlentang terlalu lama juga tidak enak. Jadi serba salah..." jawab jennie menoleh kearah lim.

"apa selama kehamilan ini tidurmu nyenyak?" tanya lim lagi, jennie pasti sangat kesulitan menjalani kehamilan ini seorang diri. Walaupun ada seulrene dan orangtuanya, tapi tidak semua hal mereka tahu apa yang jennie rasakan.

"terkadang nyenyak, terkadang juga tidak. Jika babynya sedang aktif, akan sulit sekali untuk tidur nyenyak. Aku harus mengelusnya terlebih dahulu sampai dia berhenti menendangku dari dalam sana..." tutur jennie menjawab pertanyaan lim.

"emmm sekarang bagaimana? Apa bayi kita sedang menendang perutmu?" lim jadi penasaran, ia ingin melihatnya.

Jennie tersenyum memandang lim, ada rasa bahagia saat lim mengatakan itu "bayi kita". Kemudian perlahan jennie bangun dan bersandar di headboard tempat tidur. Lim menaikkan sebelah alisnya, tak mengerti apa yang sedang jennie lakukan.

"kemarilah...." Suruh jennie untuk mendekat kearahnya. Dengan patuh limpun mengikuti perintah jennie.

"sekarang letakkan kepalamu disini..." suruh jennie lagi dengan menunjuk perutnya. Tak banyak bertanya, limpun langsung mengikutinya. Ia langsung meletakkan kepalanya di perut buncit jennie.

Jennie tersenyum, sudah sangat lama ini menantikan moment seperti ini. Rasa bahagianya sudah tak bisa diungkapkan lagi. Perlahan jennie mengelus bagian perut yang tidak terhalang kepala lim.

"baby, daddymu ingi merasakan tendanganmu. Bisakah kamu menunjukkannya?" Suara jennie mendayu lembut mengajak bayi didalam perutnya itu berbicara.

Mendengar jennie yang mengajak bayinya berbicara, lim langsung mendongakkan kepalanya. Apa harus seperti itu caranya? Tapi mendengar sebuatan kata "daddy" barusan membuat hati lim menghangat. Ada rasanya tidak bisa ia ungkapkan.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang