Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca baca babes!!! Jangan lupa vote dan comment ya. Typo bertebaran.. ehhehheheh
Seminggu kemudian...
Setelah kejadian malam lalu serta pagi yang sangat menyakitkan, hubungan lim dan jennie semakin berjarak. Jennie masih setia tinggal diapartementnya sedangkan lim untuk sementara masih menumpang dirumah seulrene. Lim maupun jennie sudah tak berkomunikasi selama seminggu ini. Keduanya kini dirundung dengan penyesalan dengan masalah yang berbeda. Jennie menyesal dengan perselingkuhannya dengan jisooo, sementara lim menyesal telah melakukan "pemerkosaan" kepada istrinya.
Sementara rose dia sudah pindah rumah menetap dirumah orangtuanya, seminggu inipun dia tidak berkomunikasi dengan lim maupun yang lainnya. Yang dibutuhkan wanita ini adalah menyendiri dan mengembalikan mentalnya. Sedangkan jisoo ia tak diketahui keberadaanya, jisoo seakan menghilang ditelan bumi. Entah malu atau apa alasannya tak ada yang tahu.
LIMARIO POV
Hariku tidaklah baik semenjak kejadian itu, perasaanku dirundung rasa bersalah yang sangat dalam. Bersalah karena telah memperlakukan jennie dengan sangat tidak baik. Aku bukan berniat untuk membalasnya, hanya saja semua itu diluar kendaliku bahkan aku tak menyadarinya saat melakukan itu. Disisi lain hatiku juga masih sakit atas perbuatan jennie. Pengkhianatannya itu belum bisa aku maafkan atau bahkan aku tak bisa memaafkannya.
Sejak memergokinya dihotel itu aku memang berencana untuk berpisah dengan jennie, menurutku itu jalan terbaik. Jika dipaksakanpun hubungan kami akan semakin rumit, bayangan perselingkuhannya akan selalu menghantuiku. Tapi setelah berfikir selama satu minggu ini aku tetap memutuskan untuk berpisah dengan jennie. Aku akan segera menemuinya dan juga meminta maaf atas perlakuaanku padanya tempo hari. Semuanya harus segera diselesaikan.
Hari ini aku berencana untuk berkunjung kerumah orangtua jennie, bagaimanapun mereka harus tahu tentang keadaan penikahan kami yang sudah tidak harmonis lagi.
Beberapa jam berlalu, semua pekerjaanku telah selesai. Aku harus bergegas pulang untuk menemui orang tua jennie. Keputusanku sudah bulat, BERCERAI adalah jalan terbaik satu-satunya.
Menempuh perjalan sekitar empat puluh lima menit, akupun sudah sampai dirumah orangtua jennie. Setelah itu akupun turun dari mobil dan langsung berjalan memasuki pekarangan rumah. Tak ada pagar disana jadi aku hanya perlu mengetuk langsung pintu rumahnya saja. Berharap penghuni rumah belum tidur.
"tok... tok...tok..." akupun mengetuk pintu rumahnya, disini memang tak ada bell karena rumah orangtua jennie tidaklah besar. Jadi dengan mengetuk pintu saja orang rumah pasti akan mendengarnya.
Tak butuh lama pintupun terbuka.
"Lim...." itu ayah jennie yang membuka pintunya, wajahnya terlihat kaget saat melihat kedatanganku malam-malam begini.
