PART 20

4.9K 530 164
                                    

Maaf ya malam kemarin ga up, aghi benar-benar sibuk. Jadi lebih fokus dulu sama kerjaan direal life. Semoga kalian mengerti ya babes!!

Selamat membaca babes!!!Jangan lupa vote and comment

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Selamat membaca babes!!!
Jangan lupa vote and comment.
Typo bertebaran.... ehheheh








JENNIE POV.

Setelah mendengar perkataan rose kemarin aku semakin merasa bersalah kepadanya. Rose bisa saja membalasku dengan kedetakatannya dengan lim. Tapi wanita itu sama sekali tak memiliki pemikiran licik seperti yang aku bayangkan. Menurutku rose adalah wanita yang baik dan pandai menjaga emosinya. Harusnya kemarin dia bisa memakiku dengan perkataan yang lebih kasar, tapi dia tak melakukannya.

Semenjak kejadian pagi itu, aku sama sekali tidak bertemu dengan lim. Aku sudah mencoba menghubungi dan mengirimnya pesan, tapi dia tak pernah mengangkatnya dan tidak pula membalas pesanku. Disaat-saat yang sulit seperti ini aku membutuhkannya, aku sangat butuh lim disisiku. Aku rela melakukan apapun asal lim kembali padaku. Kata perpisahan yang ia ucapkan tempo hari membuatku semakin terpuruk. Keadaanku semakin kacau sudah kehilangan arah. Aku mencintai lim dan akan selalu begitu. Walaupun sempat menghianatinya tapi rasa cintaku padanya tidak berubah. Perasaanku terhadap jisoo itu berbeda, aku hanya merasa nyaman saja didekatnya dan tidak memiliki perasaan cinta atau apapun itu namanya.

Penyesalan memang selalu datang terlambat, kini aku merasakannya.

Hari ini aku memutuskan untuk bertanya kepada unnie irene, dan sekaligus meminta maaf atas semua yang telah aku katakan padanya tempo hari. Aku ingin memperbaiki hubungan dengan orang-orang yang sudah aku sakiti, baik itu disengaja ataupun tidak. Saat ini yang aku perlukan adalah kedamaian.

Saat sore hari sebelum pulang kerja, aku menemui irene unnie di ruangannya. Namun sayang teman seruangannya mengatakan jika dia baru saja pulang. Tak kehabisan akal akupun langsung menyusulnya dan semoga bisa bertemu di lobby.

Sampai dilobby aku bernafas lega, irene unnie berada disana duduk di sofa tunggu mungkin sedang menunggu seulgi oppa.

Perlahan aku mendekatinya berharap jika ia tak langsung beranjak saat melihat keberadaanku.

"unnie..." sapaku padanya yang sedang sibuk memainkan ponsel.

Setelah itu irene unniepun mendongakkan kepalanya menatap kearahku yang sudah berdiri didepannya. Raut wajahnya terlihat biasa saja seperti orang yang tak memiliki masalah apapun denganku.

"bisakah kita berbicara unnie?" pintaku dengan nada seolah memohon. Irene unnie tak langsung menjawabnya, melainkan mengernyitkan dahi seolah heran dengan permintaanku itu.

"hmmm sebenarnya saat ini aku sedang menunggu suamiku jen, dan waktu tak banyak..." jawabnya mengisyaratkan jika sekarang bukan waktu yang tepat untuk mengajaknya berbicara.

AFFAIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang