Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Selamat membaca!!! Jangan lupa vote dan comment ya. Typo bertebaran.. ehheheh
Keesokan paginya pasangan jenlim sudah siap akan pergi ketempat kerja masong-masing. Semalam lim pulang sangat larut hingga ia sampai ketiduran diruang tengah, lim tak mau mengganggu jennie. Tapi ada alasan lain juga yang membuatnya tak tidur bersama sang istri. Ia masih kefikiran tentang ucapan seulgi.
"jen kemungkinan hari ini aku akan pulang lagi..." beritahu lim saat keduanya telah selesai sarapan.
"loh ko tumben, kemarin juga kamu pulang telat loh..." sahut jennie mulai merasa ada yang aneh dengan suaminya.
"pekerjaanku dikantor lagi banyak dan ada beberapa desain yang harus aku kerjakan secepat mungkin..." bohong lim memberikan alasannya, pulang kerja nanti ia akan kembali kerumah seulgi.
"biasanya juga kamu selalu mengerjakannya dirumah jika deadline..." heran jennie, tak biasanya lim mengambil lembur. Sesibuk apapun lim pasti akan pulang tepat waktu dan memilih membawa pekerjaannya kerumah. Sebenarnya jennie tak masalah jika lim pulang telatpun, hanya saja kali ini ia merasa sedikit curiga.
"tadinya juga aku mau mengerjakannya dirumah, tapi karena ini melibatkan teman kantor jadi aku harus mengerjakannya disana..." lim memberitahu alasannya lagi, semoga saja jennie tak curiga.
"hmmm baiklah jika memang begitu..." sahut jennie yang tak mau ambil pusing dengan alasan lim. ada untungnya juga bagi jennie jika lim lembur, ia bisa bertemu dengan jisoo setelah pulang kerja.
Setelah percakapan singkat itu, keduanyapun langsung bergegas untuk segera berangkat kerja. Seperti biasanya lim akan mengantar jennie terlebih dahulu.
JENNIE POV.
Setelah tadi lim mengantarku, akupun langsung masuk kedalam kantor. Berjalan santai dengan menenteng tas chanelku. Saat akan memasuki ruangan, tiba-tiba saja irene unnie mamanggilku. Ahh dia sudah masuk lagi ternyata.
"selamat pagi jennie..." sapanya dengan raut wajah sumeringah.
"pagi unnie, wah kau kelihatan bersinar sekali hari ini..." balasku menyapanya, wajah irene unnie benar-benar beraura sekali. Apa ini karena kehamilannya? Ya aku tahu kamarin dia cuti hamil, teman-teman dikantor memberitahuku. Tapi yang menjadi pertanyaannya adalah kenapa dia tak memberitahuku langsung? Bukannya kita sahabat, kabar bahagia seperti ini saja dia tak memberitahuku.
"ahh kamu bisa saja jen, kamu juga sangat cantik pagi ini..." sahutnya dengan membalas memujiku. Aku hanya tersenyum saja menanggapinya.
"emmmm unnie, apa benar yang dikatakan orang-orang kalau unnie sedang hamil?" tanyaku tiba-tiba, aku perlu memastikan dari mulutnya sendiri.
