2.

1.5K 116 10
                                    

Win sedang menuruni tangga, untuk menuju ruang makan dan melakukan sarapan bersama papi dan mami nya dengan langkah yang cepat dan senyum yang ceria Win menghampiri kedua orang tua nya.

"Pagi mami, papi" sapa nya sebelum ia menduduk kan diri nya di kursi di seberang mami nya

"Pagi sayang, mau sarapan apa?" Tanya sang mami

"Roti pakai selai stroberi saja, dan jangan lupakan susu nya ya mi" ucap Win pada mami nya

"Ini sayang, di habis kan ya" Win pun langsung menyantap roti buatan mami nya dengan lahap

"Hari ini setelah pulang kampus kamu mau kemana sayang?" Tanya papi nya

"Aku ada kerja kelompok pi kenapa memang nya?" Ucap Win berbohong karena alasan yang sebenar nya adalah ia akan bertemu dengan Galang kekasih nya

"Tidak, papi pikir kamu tidak kemana mana" setelah nya tak ada pembicaraan lagi sampai mereka selesai sarapan.

.

.

.

.

Hari ini Win berangkat ke kampus dengan menebeng mobil papi nya, karena hari ini ia berencana untuk bertemu kekasih nya jadi dia tidak membawa kendaraan nya.

"Tumben kamu mau nebeng papi?" Tanya papi nya

"Lagi males bawa mobil" jawab nya singkat

"Bukan nya nanti kamu ada kerja kelompok lalu bagaimana cara nya kamu ke rumah teman mu itu?"

"Kan aku bisa nebeng pi" jawab nya sambil sibuk dengan ponsel nya

"Win papi mau tanya?" Win pun menyimpan ponsel nya dan mengalihkan perhatian nya pada papi nya.

"Mau tanya apa?" Tanya Win

"Apa kamu sudah punya kekasih?" Win mencoba untuk tetap tenang agar papi nya tidak curiga pada nya

"Belum pi, kenapa?" Tanya Win

"Syukurlah karena papi tidak mengijinkan kamu untuk memiliki kekasih dulu, dan Win kalau misal nya nanti kamu ingin mencari pasangan cari lah pasangan yang sukses seperti pasangan kakak mu" ucap papi nya yang membuat Win membolakan mata nya

"Tidak akan, aku tidak akan mencari pasangan seperti suami nya ka Gie, pria yang sangat gila kerja dan juga angkuh aku tidak mau"

"Tapi dia sukses dan mapan bisnis nya dimana mana, tentu hidup mu akan terjamin jika memiliki pasangan yang sukses seperti itu"

"Pi tidak semua kabahagiaan bisa di ukur dengan uang, akau akan mencari pasangan yang selalu ada untuk ku dan sangat mencintaiku tentu nya"

"Tetap saja semua nya membutuh kan uang Win"

"Terserah papi saja lah, nah sudah tiba aku turun dulu ya pi" pamit nya pada papi nya dan mencium pipi sang papi

"Kapan kaka tiba karena aku ingin ikut menjemput nya ke bandara" tanya Win sebelum ia turun dari mobil papi nya

"Besok sore mungkin kakak mu akan tiba di bandara"

"Benar kah, baik lah jangan lupa untuk mengajak ku kalau tidak aku akan marah pada papi dan mami"

"Pasti sayang"

"Bye papi"

"Bye sayang"

.

.

.

.

Gie baru saja membuka mata nya tetapi suami nya sudah tidak berada di samping nya, dan ia menemukan notes di atas meja nakas nya dan ternyata suami nya sudah pergi ke suatu Negara karena urusan bisnis nya tanpa berpamit dengan benar pada nya.

unfaithfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang