12.

1K 91 24
                                    

Tiga bulan sudah usia pernikahan Bara dan juga Win dan selama itu pula tidak ada perubahan yang berarti di dalam hubungan kedua nya, Bara masih saja cuek pada Win dan juga sibuk dengan pekerjaan nya dan Win masih tetap di sibukkan dengan mengurus anak anak Bara.

Bara sendiri jarang bisa menghabiskan waktu dengan sang anak Bara lebih memilih menghabiskan waktu nya dengan pekerjaan nya dari pada bermain bersama anak anak nya.

Huuuaa huuaaa

Suara tangisan sang anak membangunkan Win dari tidur nya, Win melihat ke arah dinding dan jam masih menunjukkan pukul dua malam

"Ssttt tenang ya sayang" Win menimang si cantik Aluna dengan mengpuk puk paha nya

Huuaaa huuaaa

Setelah Aluna cukup tenang kini giliran Alden yang menangis, Win yang masih sibuk menimang Aluna pun di buat bingung saat Alden ikut menangis

"Aluna bobo ya nak, ka Win ingin menggendong Alden dulu" ucap nya sambil meletakkan Aluna di ranjang dan menimang Alden

Huaa huaaa huaaa

Aluna kembali menangis saat Win membaringkan tubuh nya di ranjang dan menimang Alden

"Bagaimana ini, seperti nya aku harus meminta tolong ka Bara aku tidak mungkin bisa menggendong kedua nya seperti ini" ucap nya sambil melengkah kan kaki nya menuju kamar Bara yang ada di seberang kamar nya dengan membawa Alden di dalam gendongan nya.

Tok tok tok

Win terus mengetuk pintu kamar Bara dengan Alden yang masih terisak kecil di gendongan nya sedangkan Aluna sudah menangis kencang di dalam kamar nya

"Ka Bara, buka ka" panggil Win

"Ka Bara" Win terus mengetuk pintu kamar Bara dengan kencang tak perduli walau Bara akan memarahi nya nanti yang penting Bara membuka pintu nya.

"Ka Bara"

Ceklek

"Kenapa berisik sekali?" Tanya Bara saat ia membuka pintu kamar nya, belum sempat Win menjawab Bara sudah berlari ke kamar Win saat ia mendengar tangisan kencang Aluna.

"Sayang kenapa menangis?" Tanya Bara pada saat ia menimang Aluna

"Apa yang terjadi kenapa mereka menangis?" Tanya Bara pada Win

"Aku ga tau ka, aku sedang tidur tadi lalu tiba tiba anak anak menangis" ucap Win sambil terus menimang si tampan Alden

"Apa saja yang kamu lakukan sampai kamu tidak tahu penyebab mereka menangis"

"Aku sudah mengecek popok nya dan memberi mereka susu tapi mereka tetap menangis kak, mungkin dia rindu ayah nya karena kakak jarang memiliki waktu bersama anak anak" Bara menatap ke arah Win

"Jangan so tau kamu" ucap Bara ketus tapi seperti nya apa yang di katakan Win memang benar, karena di saat Bara menimang Aluna dalam sekejap tangisan si cantik pun mulai mereda dan mulai kembali terlelap di gendongan ayah nya.

"Bobo ya sayang, ayah disini" ucap Bara dan membuat Win tersenyum tipis sangat tipis hingga siapa pun tidak akan ada yang menyadari senyum nya.

"Berikan Alden pada saya" ucap Bara setelah ia berhasil menidurkan Aluna dan Win pun memberikan Alden pada Bara

"Mendiam kan mereka saja kamu tidak mampu, saya bingung bagaimana mungkin Gigie mempercayai kamu untuk mengurus anak anak" deg lagi lagi Bara kembali melukai perasaan nya, apa Bara tidak tahu kalau selama ini Win sudah menguras tenaga nya untuk mengurus ke dua anak Bara bahkan hampir setiap malam Win tidak pernah terlelap dalam tidur nya di karena kan harus terbangun malam untuk membuat susu untuk anak anak Bara.

unfaithfulTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang