Kenangan itu membuat ingin memilikimu, Bian. Namun, takdir tidak merestui itu.
-Anaya queen pratama
Jika diberi waktu mungkin aku akan meminta kamu jadi miliku Aya.
Kamu semesta aku.
Aku harap kita bisa bersama terus.-Arkan Adhiyaksa
✧happy reading ..✧
-
-
Seminggu berlalu, kini Aya sedang berada ditengah mall yang ramai. Penuh orang yang berkunjung. Dengan suara teriakan promosi promosi dari setiap toko.
Aya dan Bian kini, masih ada ditempat yang sama. Dimana seminggu kemarin, dirinya bertemu dengan Arkan dan Cila. Ya Aya sedang berduduk santai sambil menulis cerita buatannya sendiri.
Namun disaat Aya sedang menulis, tangan dirinya digoyahkan oleh Bian.
"Nayyyy!!" Bian yang menggoyangkan tangan aya.
"Ishh apaa? kenapa aku lagi nuliss bii. galiat kamu??" ketus Aya.
"Yaaa maaf, kita ketempat yang indah mau gaa?" ajakan bian.
"Kemana lagii? udah sore loh?" ucap Aya, yang menghembuskan nafasnya.
"Adaaa mau ya??Nayy?" memberikan wajah penuh kasihanin agar Aya menerima ajakannya.
"Iya iya, tapi bentar," Aya yang mengemaskan buku buku miliknya.
"Oke. Aku tunggu Nayy!" ucap Bian, dengan tangan yang menghadep dirinya menunggu Aya.
"Haha, gitu amat gayanya bi!" kesal Aya, yang melirik Bian yang sedang memandang dirinya dengan fokus.
"Hehehe, udah bereskan? ayoo!" Bian pun membawa tas milik Aya, lalu mengajak Aya keluar dari mall itu.
***
Aya dan Bian pun pergi ke disebuah tempat yang indah.
"Udah sampe Nayy!" ucap Bian, sambil menggoyangkan lengan Aya.
"Ishhh, apaa aku ngantuk biiann!" kesal Aya, yang mencoba membuka matanya.
"Wahhhh ini dimanaaa bagus banget bii?" Seketika ngantukk Aya langsung hilang dan mata Aya berbinar.
Nampaknya Aya sangat senang, menerima kejutan dari Bian. Bian tidak terlalu romantis, tapi kalau soal kejutan? dialah yang selalu memang. (Hahaha menurut author si wkwkwk.)
"Ya ini bagus kan?"
"Baguss bangett. Ayoo kita turunn aku gasabar!" ujar Aya, yang bergegas turun dari mobil.
"Pelan pelan hey, nanti jatuhh."
"Bughh!!!"
Belum saja 1 menit Bian berbilang hati hati, dengan cerobohnya Aya terjatuh.
"Aduhh ishh..." Ringis Aya yang tersungkur, berusaha untuk berdiri.
"Tuhkann! udah aku bilang kamu mah, bandel sihh ga dengerin aku!" protes Bian, lalu Bian membantu Aya untuk berdiri.
"Sakit tau!" rautan wajah Aya yang sedih memberikan mengecutkan bibirnya.
"Gausah bandel nurut makannya!" seru Bian, " Jadi jatuh kan!" sindir Bian.

KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir [TERBIT]
Teen Fiction[Cover By : Canva application] 📌Ada beberapa chapter yang belum di revisi jadi mohon maaf jika kesannya aneh, selamat membaca ʘᴗʘ ------------------------------------------------------------------------ "Aku tutup cerita kita ya. Selamat bahagia...