✧happy reading...✧
-
-
Arkan memasuki hutan yang gelap dengan langkah hati-hati. Suara hujan yang deras membuatnya sulit mendengar. Setiap langkahnya diiringi oleh rintihan angin dan daun-daun yang bergoyang. Sementara itu, cemas dan ketakutan merajai hatinya, terbayang kemungkinan bahaya yang bisa menimpa Aya.
Tiba-tiba, terdengar suara tertawa misterius dari kegelapan. Arkan mengerutkan kening, mencoba mencari sumber suara tersebut. Hutan yang gelap dan basah membuat pencarian menjadi semakin sulit.
Saat dia menjelajahi hutan, Arkan menyadari bahwa dia tidak sendirian. Ada seseorang yang bersembunyi di antara pohon-pohon, bergerak seperti bayangan. Setiap kali Arkan mencoba mendekat, sosok itu terus bergerak menjauh, seolah-olah menggoda dan merayu.
"Siapa kamu?! Tunjukkan dirimu!" teriak Arkan dengan suara tegang.
Namun, jawaban yang dia terima adalah tawa jahat yang semakin membingungkan. Arkan semakin merasa tertekan dan gelisah. Keheningan hutan seakan-akan memperbesar setiap suara yang menggema di antara pepohonan.
Sementara itu, di tenda, Davin, Nilam, dan yang lainnya mulai menyusun rencana penyelamatan. Mereka menyusun strategi untuk menyusuri hutan dan mencari Aya tanpa menarik perhatian penculik.
"Segera hubungi TNI dan beri tahu mereka situasinya. Kita tidak boleh berlama-lama," ujar Davin kepada Nilam.
Sementara itu, Arkan terus melangkah lebih dalam ke dalam hutan. Di tengah rintihan angin dan gemercik hujan, dia mencoba mengendus jejak Aya. Namun, setiap kali dia merasa mendekati, sosok yang menguntitnya kembali menghilang.
Akhirnya, Arkan tiba di sebuah tempat yang agak terang di tengah hutan. Di sana, dia melihat Aya terikat di pohon, tatapan lemasnya bertemu dengan mata Arkan yang penuh ketakutan.
"Aya!" teriak Arkan sambil berlari mendekat.
Namun, sebelum dia bisa mencapai Aya, sebuah siluet muncul dari kegelapan dan menghentikannya. Itu adalah sosok bertopeng hitam yang merahasiakan identitasnya.
"Kamu harus membayar harga untuk kesalahanmu, Arkan," ucap sosok bertopeng dengan suara serak.
Tanpa memberikan kesempatan untuk bertanya lebih lanjut, sosok itu menghilang begitu saja, membawa kabur misteri dan pertanyaan di tengah malam yang gelap. Arkan, dengan hati yang berat.
Sementara itu, di tempat lain, rencana penyelamatan yang disusun oleh teman-temannya semakin terarah. Mereka tahu bahwa konflik ini belum berakhir, dan mereka bersiap untuk menghadapi misteri yang masih tersembunyi di balik hutan yang gelap
***
Dalam keheningan hutan, Arkan merasa amarah memuncak ketika mengetahui bahwa dibalik topeng itu. Yang menculik Aya adalah Nara, mantan kekasihnya yang ingin merebutnya kembali. Wajahnya memerah, penuh kemarahan, sementara Aya masih terlihat lemas akibat luka yang dideritanya.
"Kenapa lo melakukan ini, ra?" desis Arkan, mata yang memancarkan kekecewaan dan kemarahan.
Nara, dengan senyum mengejek, mencoba membela diri, " Kamu tidak pantas bersamanya. Aku yang seharusnya menjadi bagian hidupmu."
KAMU SEDANG MEMBACA
Bunga Terakhir [TERBIT]
Teen Fiction[Cover By : Canva application] 📌Ada beberapa chapter yang belum di revisi jadi mohon maaf jika kesannya aneh, selamat membaca ʘᴗʘ ------------------------------------------------------------------------ "Aku tutup cerita kita ya. Selamat bahagia...