Ospek hari 1

3.4K 237 26
                                    

Setelah hari pengumuman kemarin, dimana hari itu Nabila dinyatakan diterima di Universitas Nusa Bangsa. Tepat hari ini adalah hari pertama ia akan menjadi seorang mahasiswi. Kali ini ia tengah bersiap di depan cerminnya, outfit pertama yang ia gunakan hari ini adalah kemeja putih panjang, celana panjang warna hitam, dan hijab pashmina hitam. Ia juga sudah menyiapkan beberapa peralatan yang harus dibawa untuk kegiatan ospek pada hari pertama ini.

Setelah dirasa semuanya siap Nabila-pun keluar kamar dan berjalan ke arah ruang makan untuk sarapan bersama kedua kakaknya. Sesampainya di ruang makan ia sudah di sambut oleh kedua Kakaknya yang tengah menyantap sarapan mereka. Hari ini mereka sarapan dengan bubur ayam yang di beli oleh Nael tadi pagi.

"Sini Nab sarapan dulu, habis itu Bang Nael yang bakalan nganter kamu ke kampus. Kebetulan abang ada kelas pagi hari ini, " Ujar Nael sembari menarik satu kursi yang berada di sampingnya.

"Iya Bang."

Nabila pun duduk di samping Nael ia mulai menyantap bubur ayam itu dalam diam. Nevan yang merasa tingkah adiknya agak berbeda pun, memilih untuk bertanya kepada Nabila.

"Kenapa Nab? Tumben diam aja gak banyak ngomong? Biasanya kalau sarapan ngereog cerita dari A sampe Z ?"

"Gak papa kok Bang, Nab cuman deg-deg-an aja, takut nanti banyak senior yang galak-galak. "

"Aelah Nab, senior kamu lho adik tingkat Abang, temen seangkatan Nevan, jadi tenang aja. Kalau-pun mereka ada yang macem-macem tinggal telpon kita aja atau kamu bisa langsung samperin abang di gedung B."

"Gedung B? jadi gedung jurusan kita sebelahan Bang?"

"Iya atuh Nab, kita kan masih satu fakultas sayang," jawab Nevan sembari mengelus puncak kepala adiknya itu.

"Eh iya deng, Nab lupa."

"Yaudah dilanjut sarapannya, nanti kamu telat loh."

"Siap."

Selesai dengan sarapannya, Nabila dan Nael pun memutuskan untuk berangkat, sementara Nevan masih ingin melanjutkan tidurnya di rumah karna ia tidak ada jadwal ke kampus hari ini.

Setelah beberapa menit perjalanan akhirnya Nabila dan Nael sampai di kampus. Banyak pasang mata yang langsung melihat ke arah Nael dan Nabila. Tentunya mereka tidak asing dan sudah dipastikan mengenal sosok Nabila Kirana, ya siapa sih yang gak tau Nabila Kirana seorang novelis terkenal yang memiliki suara merdu, parasnya yang cantik dan gaya hijabnya yang selalu jadi trend dikalangan remaja masa kini. 

"Halo Nabila, Kak Nael, " Sapa mereka yang lewat di depan Nabila dan Nael.

"Haii," Jawab Nabila ramah, sementara Nael ia hanya membalasnya dengan senyum ramahnya.

"Nab? Abang ke kelas dulu ya? Gedung A di sana tuh, nanti kalau kamu udah selesai dan abang belum pulang tunggu abang di kantin aja ya? atau kalau gak kamu telpon Bang Nevan aja suruh jemput."

"Tsiap bost."

Setelah Nael pergi, Nabila pun ikut menyusul Kakaknya itu. Namun mereka berpisah ketika sampai di perbatasan gedung A dan B. Nabila berbelok ke arah kiri sementara Nael masih lurus. Ketika sampai di gedung A Nabila di kejutkan dengan kedatangan sahabatnya Rachel dari arah berlawanan, ia berlari kearah Nabila dan langsung memeluk gadis berjilbab hitam itu.

"Nab, akhirnya kita satu kampus dan satu jurusan jugaa haha," kata Rachel dengan ekspresi exaitednya setelah melepas pelukannya.

"Achel? Kamu kuliah di sini juga to? Kok gak cerita sih?"

"Yaa gak mau cerita aja, biar surprise gitu."

"Ngeselin banget sih! Terus Cala dimana?"

"Dia di jurusan ini juga kok, tadi juga sama aku. tapi sekarang lagi ke toilet dia."

"Loh, katanya dia masuk ke musik, ini pada ngerjain aku semua ya?"

"Pisss Nabila maapin ya?" ujar Rachel sembari mengangkat tanganya dengan jari yang membentuk huruf 'v'. 

"Hmm, yaudah ayo kesana. Itu Cala udah manggil tuh," ujar Nabila yang melihat di arah depan ada Cala yang sedang melambaikan tangan kearah mereka.

Baru saja Nabila dan Rachel sampai di tempat Cala, suara pengumuman yang meminta para mahasiswa baru untuk kumpul di lapangan-pun terdengar. Akhirnya mereka bertiga pun bergegas ke lapangan. Selama perjalanan ke lapangan banyak pasang mata yang melihat ke arah Nabila baik itu kakak tingkat ataupun sesama maba bahkan tidak sedikit dari mereka yang menyapanya. Nabila-pun menanggapinya dengan ramah, ia membalas semua sapaan itu tanpa rasa lelah. Ya mungkin karna ia juga sudah mulai terbiasa sejak saat itu.

sampai dilapangan Nabila, Rachel dan Cala berada dibarisan paling depan. Hal itu membuat mereka bertiga menjadi pusat perhatian. Namun tanpa mereka sadari sedari tadi ada sepasang mata yang memperhatikan gerak-gerik Nabila sejak Nabila masuk ke gedung B. Seseorang itu memperhatikan Nabila diiringi dengan senyum manisnya. 

"Cantik, dia memang selalu cantik," katanya pelan. Seolah tersadar dari lamunannya orang itu-pun pergi karena merasa Nabila mulai menyadari keberadaannya.

"Siapa ya dia?" tanya Nabila pelan, karena baru saja ia melihat siluet bayangan laki-laki yang sedang berlari.

"Siapa apanya Nab?" tanya Syarla yang mendengar pertanyaan Nabila.

"Ah itu Cal, tadi kayak ada yang ngelihatin aku di sana. Tapi pas aku lihat balik  kok malah lari orangnya."

"Oalah, fans kamu mungkin?"

"Gak tau juga."


-----
Next?
Double up?

C R U S H (TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang