Setelah perjalanan yang menurut Nabila cukup jauh, akhirnya mereka sampai di suatu tempat yang menurut Nabila cukup sepi, karena hanya ada beberapa orang saja yang lalu lalang di sana. Ketika motor sudah berhenti Nabila pun turun dari motor dan langsung melepaskan helmnya, kali ini ia bisa membuka pengait helm itu sendiri tanpa harus dibantu oleh Rony seperti tadi.
"Ini dimana Kak?" Tanya Nabila sembari melihat ke sekelilingnya. Mengamati setiap hal yang ada di sana.
"Ini tempat favorit gue Nab, kalau gue lagi sedih atau lagi banyak pikiran pasti gue kesini buat nenangin diri," Ucap Rony sembari menggandeng tangan Nabila untuk di ajaknya mendekat ke arah danau yang ada di sebrang sana.
"Mau kemana?"
"Udah ikut aja, nanti di sana lu bisa cerita semuanya sama gue, kalau lu mau."
"Oke," Ucap Nabila sembari terus mengikuti kemana langkah kaki Rony pergi.
Akhirnya mereka berhenti di tepi danau, mereka duduk di sana, sembari menikmati suasana danau yang sepi dan hanya terdengar suara deburan air serta suara pohon yang terkena tiupan angin.
"Gimana Nab? Bagus kan?"
"Iya Kak, tenang banget di sini. Nab suka."
"Jadi mau cerita?"
"Boleh emang?"
"Boleh lah, kan tujuan gue ngajak loe kesini buat dengerin cerita lu."
"Tapi Nab bingung harus mulai dari mana."
"Dari awal lu kenal si bule?"
"Kak Rony beneran mau dengerin cerita aku Kak?"
"Iya Nabila, cerita aja biar kita juga bisa nebak kapan sahabat sama mantan lu itu mulai main belakang, lu gak kepo apa?"
"Emang bisa?"
"Udah sekarang lu cerita dulu aja, perkara bisa atau enggaknya dipikirin nanti aja ya?"
"Oke, aku bakalan cerita tapi selama aku cerita Kak Rony diem ya? Jangan di potong di tengah jalan oke? Komentarnya nanti aja pas aku udah selesai cerita bisa?"
"Bisa."
"Jadi gini Kak, aku emang kenal Paul dari Cala. Waktu itu kita kenalan di kafe deket sekolahan dan Cala ngenalin Paul sebagai temennya dia. Aku, Paul, sama Cala emang satu SMA tapi aku gak kenal sama Paul karena kita beda kelas. Di situ aku gak tahu mereka beneran cuman temen apa lebih, soalnya pas itu dari yang aku lihat mereka emang cuman temen. Tapi setelah tahu kejadian tadi, aku jadi ragu kalau saat itu mereka cuman temenan... "
"Kalau kata gue mereka udah lebih dari temen sih," Ucap Rony memotong cerita Nabila membuat Nabila menatapnya tajam.
"Eh iya Maap, lanjutin."
"Terus dari situ aku sama Paul deket Kak, dia ngehubungin aku. Aku kasih feedback karena aku mikirnya dia temennya Cala kan? Hubungan kita makin deket dan kita mulai jalan bareng, makan bareng, ya kek orang pdkt gitulah Kak. Sampai suatu hari akhirnya dia nembak aku dan aku terima. Akhirnya kita jadian, sejak jadian itu kita mulai sering cover lagu, kita juga buat content-content menarik di chanel youtube aku, di situ nama dia mulai dikenal, sampai akhirnya muncullah akun fans aku sama dia. Nama dia makin dikenal, dia jadi dapat tawaran manggung di cafe-cafe dan dia juga buat akun youtube sendiri. Aku gak masalah soal itu, aku malah seneng aku dukung dia 100 persen. Sampai akhirnya setelah setahun pacaran, dia tiba-tiba ilang. Aku gak tahu dia kemana, hp-nya di hubungin gak bisa, dia kek sengaja buat mutus komunikasi sama aku Kak dan akhirnya aku tahu kalau dia lagi pergi ke Australia ke rumah neneknya dengan alasan neneknya sakit, aku gak tahu itu benar atau gak, setau aku gitu."
KAMU SEDANG MEMBACA
C R U S H (TERBIT)
FanfictionMencintaimu bukan hal yang aku rencanakan, rasa itu hadir secara tiba-tiba dan aku tidak bisa menahannya. Maaf jika memang perasaan ini lancang, kita memang belum saling mengenal, tapi aku sudah tahu banyak tentang kamu, dan harapku satu, kamu bisa...