12. berubah

1.2K 74 3
                                    

Kini El sudah berada di sekolah. Bisa di bilang ini adalah hari pertamanya setelah beberapa hari tidak masuk sekolah.

Untuk urusan kelas El sudah tau diri di kelas mana. Kali ini El satu kelas dengan para sahabat nya.

Saat memasuki kelas nya sudah tampak sahabat-sahabat nya yang tengah bermain game di belakang pojok.

El memilih acuh dan mencari bangku kosong, melipat tangannya di atas meja lalu menelungkupkan kepalanya untuk tidur.

Jujur saja El memang masih sangat mengantuk dan dada nya juga lumayan sesak, mungkin efek sedikit terkejut pada saat sarapan tadi.

Tak lama kemudian Dewa dan Gani masuk ke kelas. Mata mereka langsung tertuju pada El yang tengah tertidur sambil menelungkup kepalanya.

Dewa hanya geleng-geleng kepala melihat tingkah adik bungsu nya ini, jika memang masih mengantuk kenapa di paksakan untuk masuk sekolah.

Dengan perlahan Gani menggendong El ala koala menuju ruangan khusus yang tersedia di sekolah nya. Ruangan khusus pemilik sekolah.

Sementara Dewa dan lain nya mengikuti di belakang Gani. Lagipula hari ini guru-guru sedang mengadakan rapat untuk suatu hal.

Itu jugalah alasan Dewa dan Gani melarang El ke sekolah namun melihat El yang tampak acuh dan keras kepala akhirnya mereka memilih mengalah saja.

Perlahan Gani membaringkan tubuh gembul itu, pipi chubby dan bibir mungil yang bergerak-gerak seperti mencari sesuatu.

Dewa terkekeh gemas, El memang tidak pernah berubah masih sama saja, sangat-sangat lucu dan imut. Apa lagi selama tinggal di mansion jadwal susu, makan dan ngemil El selalu di atur oleh Nadya.

Jadilah anak itu semakin gembul dan imut, namun ada saja yang membuat mereka mengelus dada. Mulai dari El yang sangat-sangat keras kepala hingga El yang selalu menggunakan bahasa gaul nya.

Gani mengambil pacifier yang berada di dalam laci. Lalu kemudian memberikannya pada El yang tengah tertidur pulas di atas ranjang.

Setelah itu mereka pun memutuskan untuk bermain game di sofa yang ada di ruangan itu sembari menunggu El bangun.

Sekitar 3 jam kemudian tepat pada saat murid-murid lain mulai bubar El pun mulai terusik.

Hari ini memang para siswa/i di pulangkan lebih cepat, entah ada urusan apa para guru memberikan izin agar semua anak-anak di pulangkan.

"Hiks,, enggaak mommy El itu baik"

"Mommy Lo tuh jahat! Dia yang nyuruh gue bunuh Lo!"

"Karena Lo tuh anak pembawa sial"

"Anak penyakitan"

"Nyusahin aja jadi orang"

"ENGGAK,, EL.. EL GAK GITU" Teriak El langsung terduduk di atas ranjang

Sementara yang lain langsung berhamburan mendekat ke arah El dengan raut wajah panik

"El,, kenapa? Ada apa?" Tanya Dewa

Mereka bisa melihat wajah El yang nampak memerah di tambah nafas anak itu yang terengah-engah.

Dengan cepat Gani mengeluarkan Inhaler yang memang selalu dirinya sediakan di saku nya untuk berjaga-jaga

"Tenang,,, ada Abang oke" ujar Gani menenangkan

"Tenang oke,, gak ada apa-apa" kata Dewa

Setelah di rasa cukup tenang dan El yang mulai membaik Dewa perlahan duduk di sebelah El yang nampak masih sangat gelisah.

Elvian Or Elvano (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang