10. Opa dan Oma

1.2K 87 1
                                    

El melajukan motornya ke sebuah pemakaman. Rencananya hari ini El akan berkunjung ke makan kemudian akan pergi ke panti asuhan untuk bertemu dengan bunda Fani dan anak-anak yang lain.

Memang benar, El selalu berziarah ke makam Oma dan opa nya tiap sebulan sekali atau setiap kali dirinya senang maupun sedih. Apa lagi jika dirinya sedang dalam masalah satu-satunya tempat El mengadu adalah pada opa dan Oma nya.

Setelah sampai di TPU, El berjalan ke tempat penjual bunga untuk membeli beberapa bunga kesukaan sang Oma. Dan sekaligus membeli bunga tabuh dan air.

Yang El beli adalah bunga Lily berwarna pink karena sang Oma sangat menyukai bunga itu.

Setelah membeli bunga El berjalan masuk ke dalam

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah membeli bunga El berjalan masuk ke dalam. Berjalan menyusuri banyak nya makam-makam baru di tempat itu.

Setelah sampai di makam yang dirinya cari El duduk tepat di tengah-tengah antara kedua gundukan tanah itu.

Lagi! Air mata El jatuh dengan sendirinya. Tanpa permisi, selalu saja begini. El selalu menangis jika sudah berada di tempat ini.

"Oma,, El Dateng" lirih El

Perlahan El mulai membersihkan dan menaburkan bunga ke atas makam kedua nya. Tak lupa pula mengirimkan doa.

El berbicara lebih dulu pada sang Oma. Wanita hebat yang selalu memberikan kehangatan, kasih sayang dan selalu mengobati nya di saat dirinya terluka.

"Oma apa kabar?" Tanya El

Tak ada jawaban, tentu saja El itu berbicara dengan gundukan tanah lengkap dengan batu nisan.

"Oma,, El udah ketemu sama keluarga El" ujar El sembari mengusap batu nisan di depannya

"Oma,, El masih takut. Gimana kalau dia datang lagi Oma, El gak sanggup nahan kalau semisal nanti dia datang terus gangguin El. Sakit Oma, El takut kalau nanti 'dia' keluar lgi gimana?" Ujar El lagi

Air matanya terus saja turun tanpa di beri izin. El pun tak bisa menahannya, dadanya serasa sesak. Sangat susah menahan air matanya untuk tidak turun.

"Opa,, El ketemu sama Daddy. Opa bilang El gak boleh benci kan sama mereka? Tapi gak tau kenapa El rasanya sesek banget Opa. Sakit kalau ingat kejadian itu" ujar El

"El gak benci sama mereka. Cuma El benar-benar takut opa" lirih El

"El akan coba buat jalani semua nya. El bakal coba terima mereka. Tapi gak tau kenapa kalau liat mereka El selalu teringat dengan wanita itu" kata El

Nafas El sudah mulai sesak. Namun dirinya tak menghiraukan itu. Dirinya hanya ingin mencurahkan segalanya untuk di katakan sekarang

Dia tidak boleh terlihat cengeng, apa lagi El itu badboy gak boleh nangis. Apa kata temen-temen nya nanti kalau ngeliat El malah nangis kaya anak kecil.

Elvian Or Elvano (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang