23. setuju?

1K 70 0
                                    

Saat ini mereka tengah bersiap-siap untuk pulang, para menantu sedang sibuk membereskan barang El sementara anak itu tengah asik bermain dengan Aldar dan Abang-abang nya yang lain.

Sementara para pria kini sibuk untuk memastikan keamanan mansion dan juga jalan yang akan mereka lewati, sudah banyak bodyguard yang tersebar untuk mengawal mereka agar selamat dan tidak ada masalah saat di perjalanan

"Abang, sekarang El udah SMA tau" ujar El tanpa mengalihkan perhatian nya dari mainan di depan nya.

"Oh ya? Bukan nya El masih SMP? El masih 13 tahun loh" ujar Aldar.

Bukan tidak tau, hanya saja Aldar ingin agar bisa mengobrol lebih lama lagi dengan El, entah topik apapun itu asalkan dirinya bisa mengobrol dengan bocah manis kesayangan nya itu.

"Humm, El ikut kelas Akselerasi. Kata Bu guru itu buat orang pintar" ujar El yang masih fokus pada mainan nya.

"Wah, Hebat. Kesayangan Abang emang paling pinter" ujar Aldar

"Iya dong, kan Abang yang ngajarin El biar Pinter" ujar El sambil cekikikan.

"Baby ayo sayang kita pulang" ujar Nadya menghampiri putra bungsu nya

"Humm,, Abang Al ikut kan sama El" kata El menatap ke arah Abang nya.

"Iya, Abang anterin pulang" ujar Aldar sambil tersenyum.

"Kok cuma nganterin, terus Abang tinggal di mana? Abang gak mau tinggal bareng El? Kenapa Abang?" Tanya El dengan mata berkaca-kaca menatap Aldar.

"Cup, cup. Jagoan Abang gak boleh nangis, gak pa-pa. Nanti Abang bakal sering-sering Dateng kunjungin El. Kan El sekarang tinggal nya bareng keluarga El, jadi Abang gak bisa ikut" ujar Aldar lembut sembari merapikan sedikit rambut El yang kini sudah berdiri di depan nya.

"Kalau gitu El aja yang ikut Abang" Kata El

"TIDAK!"

seluruh keluarga sontak saja menolak perkataan si bungsu, mana mungkin mereka membiarkan si bungsu tinggal bersama orang lain. Walaupun Aldar adalah orang baik dan sudah dekat dengan El dari kecil tetap saja mereka tidak akan membiarkan El tinggal berdua dengan Aldar.

"Tapi El mau sama Abang Al" ujar El sambil memeluk Aldar

"Tinggallah bersama kami di Mansion" ujar Edgar

Dirinya tidak mau berpisah dari cucu manis nya. Dirinya ingin melihat tingkah random apa lagi yang akan di perbuat cucu manis nya itu.

"Tidak perlu. Aku bisa tinggal di apartemen milik ku" ujar Aldar

"Abang Al, El ikut yaa" pinta si bungsu yang tidak mau lepas dengan Aldar

"No baby. Kamu udah punya keluarga sekarang. Abang gak punya hak buat nahan kamu apa lagi bawa kamu pergi dari keluarga kamu" ujar Aldar sambil mengusap lembut rambut adek kecil nya.

"No Abang. Abang harus sama El, Abang tinggal sama El atau El yg tinggal sama Abang" ujar El lebih ke arah mengancam Aldar.

"Baby_"

"Tinggallah bersama kami. Kami tidak mungkin bisa pisah dari El dan El pun tidak bisa berjauhan lagi dengan mu" ujar Alden

"Tapi aku tidak enak. Aku bukan bagian dari kalian" ujar Aldar merasa tidak enak.

"Tidak apa, El sudah menganggap mu sebagai Abang nya. Itu artinya kau bagian keluarga Adhitama, lagi pula dulu kau lah yang membantu El jadi izin kan kami membalas nya" ujar Albert

Aldar sempat berpikir sejenak, tidak ada salah nya juga dirinya tinggal bersama El, lagian dengan begitu El akan lebih terpantau oleh nya. Dan Aldar juga bisa mengendalikan sikap El yang sudah berubah-ubah.

Elvian Or Elvano (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang