Pada pagi yang cerah ini, sosok remaja yang masih menduduki bangku Sekolah menengah atas kini tengah bersiap.
Jam sudah menunjukkan pukul 06:30. Gadis itu sudah sibuk di dapur dengan seragam putih abu-abu yang di kenakan nya.
Dia adalah Nadya, Vanadya Lacerta. Sosok gadis cantik dan baik hati yang tinggal di salah satu panti asuhan Kasih Ibu.
Setiap pagi rutinitas yang selalu di lakukan oleh Nadya adalah membuat sarapan untuk adik-adik nya. Juga membantu mereka bersiap untuk ke sekolah. Nadya kini sudah berusia 17 tahun. Seharusnya di usia 17 tahun anak-anak remaja sudah harus bisa hidup mandiri di luaran sana.
Namun karena sang ibu panti sangat menyayangi Nadya, dan sudah menganggap nya sebagai anak nya sendiri maka ibu panti meminta agar Nadya tidak keluar dari panti terkecuali Nadya sudah menikah dengan sosok pria pilihan nya.
Walaupun hidup di panti asuhan, Nadya tidak pernah yang namanya kekurangan. Dirinya selalu hidup berkecukupan. Kata ibu panti ada donatur yang memberikan donasi khusus untuk kebutuhan dan keperluan Nadya. Namun identitas nya masih di sembunyikan sampai sekarang.
"Andra, tolong bangunkan yang lain. Kakak sudah selesai membuat sarapan" ujar Nadya pada sosok anak remaja yang memakai baju putih abu-abu.
"Baik kak" jawab Andra
Setelah memastikan semua sarapan siap, Nadya kembali ke kamar nya untuk memasukan buku-buku dan semua peralatan yang di butuhkan nya.
"Nak? Apa kau sudah siap?" Tanya sosok wanita paruh baya yang saat ini berdiri di depan pintu kamar Nadya
"Ahh, ibu. Iya Nadya sudah siap, hanya tinggal memasukkan buku ini saja" ujar Nadya
"Baiklah, setelah selesai bergabung dan sarapan lah dengan adik-adik mu" ujar sang ibu panti
Nadya mengangguk lalu tersenyum manis pada sosok wanita yang sudah dia anggap sebagai ibu kandung nya sendiri.
Setelah selesai sarapan dan berpamitan saat ini Nadya dan beberapa anak-anak panti sedang berjalan menuju ke sekolah,
Arah sekolah mereka memang tidak terlalu berjauhan, pertama-tama Nadya akan mengantarkan adik-adik nya yang masih duduk di bangku Sekolah dasar lalu kemudian mengantarkan adik nya yang duduk di sekolah menengah pertama. Setelah itu barulah dirinya akan berangkat ke sekolah.
Sebenarnya anak-anak itu bisa saja ke sekolah sendiri, namun Nadya menolak dengan tegas, Nadya hanya ingin memastikan bahwa semua adik-adik nya aman sampai ke sekolah nya masing-masing.
"Pelan-pelan Nia. Perhatikan kanan kiri." Ujar Nadya
"Iya kakak" ujar Nia.
Setelah selesai mengantarkan adik-adik nya ke sekolah dengan aman. Kini Nadya juga bergegas menuju ke sekolah nya.
Nadya bersekolah di salah satu sekolah Internasional Bangsa. Dirinya bisa masuk ke sana karena prestasi dan dukungan orang-orang di sekitarnya.
Walaupun sebagai murid beasiswa. Nadya memiliki banyak teman bahkan bisa di bilang dia adalah salah satu murid Famous di sekolah nya. Nadya juga termasuk salah satu anggota OSIS.
Saat tengah berjalan ke sekolah. Tanpa sengaja Nadya melihat sosok wanita cantik yang tengah kesusahan Mambawa barang-barang nya. Terlihat banyak belanjaan yang di bawa wanita itu.
Dengan inisiatif sendiri, Nadya berjalan dan berniat membantu wanita itu. Hitung-hitung dirinya ingin menambah pahala di pagi hari.
"Permisi Bu'. apa ibu butuh bantuan?" Ujar Nadya sopan
KAMU SEDANG MEMBACA
Elvian Or Elvano (Hiatus)
FantasyEl sosok anak kecil yang polos dan lugu, mengalami musibah yang mengakibatkan dirinya terpisah dari keluarga nya. Hidup sendiri di tengah keras nya dunia. Sampai pada satu saat dirinya kembali bertemu dengan keluarga nya. Namun ada banyak Enigma da...