18. ada apa

1.1K 117 7
                                    

Saat ini El tengah asik memakan makanan nya, sementara para Abang dan sepupu nya hanya memperhatikan saja, seperti nya El yang sedang makan adalah pemandangan yang indah bagi mereka.

Sementara Alex sibuk dengan ponselnya namun sesekali akan melirik adek nya yang duduk di sebelah nya.

"Enak makan nya?" Tanya Nisa yang baru saja datang dan duduk di sebelah El

"Enak" jawab El singkat.

Anak itu masih fokus pada makanan nya yang di ambil kan oleh Alex tadi, Nisa kemudian mengangguk lalu ikut makan,

Saat semuanya tengah fokus pada urusan masing-masing, tiba-tiba saja El berlari sangat cepat ke arah Albert dan Nadya.

"Mommy awasss" teriak El

Srek

Bruk

Prakk

Semua orang terkejut saat tiba-tiba El mendorong Nadya, bukan hanya Nadya yang jatuh tapi juga Albert. Tapi untung nya tangan Albert melindungi kepala Nadya agar tidak membentur lantai

Seluruh keluarga berlari ke arah mereka, terlihat El yang sedikit syok namun tetap menatap ke arah pelayanan.

"Siapa yang nyuruh" ujar El dengan nada dingin

Pelayan itu sudah tidak bisa kabur, karena sudah di kepung oleh banyak Bodyguard, Albert dan Nadya pun sudah berdiri.

"Gue nanya siapa yang nyuruh Lo" ujar El meninggikan suaranya

"Dek, tenang oke. Biar Abang yang urus" ujar Alex

"Sayang, it-itu lengan adek berdarah" ujar Nadya

"PERKETAT KEAMANAN, TIDAK ADA YANG BOLEH KELUAR" teriak Edgar

Perlahan tubuh El mulai meluruh, sungguh badannya terasa lemas sekarang. Walaupun luka nya tidak sakit namun entah kenapa El malah merasa mengantuk

"Hey,, sayang jangan tutup matanya okey" ujar Albert menepuk pipi El pelan

"Mas, Hiks." Nadya sendiri sudah lemas, untuk kedua kalinya dirinya melihat El seperti ini.

"Mo-mmy ja-ngan na-ngis. Ini gak sa-kit. Ta-tapi El nga-ntuk." Lirih El

Dengan cepat Albert menggendong putra bungsu nya menuju mobil. Mereka akan pergi ke rumah sakit milik Adhitama

"Hey,, boy dengar Daddy okey. Jangan tutup mata nya hmm" ujar Albert lembut

Di mobil sudah ada Sean, dan lean yang sudah siap membuka pintu mobil. Albert masuk ke dalam mobil dengan El yang masih di pelukannya.

"Da-ddy ja-ngan na-ngis. El ba-ik kok" lirih El berusaha mengangkat tangan nya agar bisa menghapus air mata Daddy nya.

"Adek anak baik kan, jangan tutup matanya yaa" ujar Albert lembut

"Ta-pi El nya nga-ntuk da-ddy" lirih El, matanya semakin sayu.

"Dek, dengerin Daddy ya, jangan tidur okey" ujar Albert berusaha agar El tidak tidur.

"Daddy" ujar El dengan santai

Albert, Sean dan lean terkejut mendengar suara El yang beda dari tadi. Bukannya anak itu kesakitan tadi.

"Baby, kamu gak pa-pa kan?" Tanya Albert semakin khawatir

Cup

"El gak pa-pa tau. Gimana akting El bagus kan" ujar El dengan santai nya setelah mencium pipi Daddy nya

Elvian Or Elvano (Hiatus)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang