10 Merebut

653 112 12
                                    

10 Merebut

Freya menggandeng putrinya, menemani Dipta mendatangi sebuah acara temu kangen bersama para konglomerat lain yang menjadi rekan mereka dalam bisnis. Yang datang ke pesta itu sudah dipastikan bukan orang-orang biasa.

Saat ini Freya menggunakan black slim off shoulder dress yang membuatnya tampak begitu seksi. Lipstik merah gelap di bibirnya membuat penampilannya semakin menarik. Bahkan sejak awal dia memasuki ruangan itu, pandangan semua tamu langsung tertuju padanya.

"Lihatlah, semua orang memandangimu karena terlalu cantik." Dipta menarik Freya dan mencium puncak kepalanya.

Dulu Freya bahagia dengan pujian itu. Tapi kali ini, rasanya hambar. Sudah tidak ada yang tersisa.

"Primadona kita malam ini!" Kiara berlari ke arah kakak iparnya itu dengan penuh semangat. "Cantik sekali! Aku suka make-upmu! Kamu jauh lebih cantik saat memakai lipstik warna gelap!"

"Jangan pengaruhi istriku, dia lebih cantik dengan make-up tipis." Dipta menyela.

"Cantik apanya? Lihat sekarang, ohhh Tuhan kamu seperti dewi kecantikan!" Kiara lanjut memeluk iparnya.

"Aku setuju dengan Kiara, penampilan barunya jauh lebih keren!" Liam menyetujui. "Tapi yang paling cantik tetap istriku!" Liam memeluknya manja.

Saat Keenan baru saja tiba dan berjalan ke arah mereka, Dipta langsung menodongnya pertanyaan. Berharap pendapat pria itu tentang istrinya sama.

"Freya lebih cantik natural, bukan?" Tanya Dipta dengan percaya diri.

"Dia tidak menyerah mencari teman!" Liam meledeknya sambil tertawa geli.

Keenan langsung memandangi Freya yang sedang salah tingkah. Dipta salah besar jika Keenan akan berada di pihaknya. Karena di mata Keenan, Freya cantik. Tidak peduli seperti apa penampilannya, perubahannya, dia tetap cantik.

"Semuanya cantik! Yang penting satu, jangan pernah potong rambut." Keenan menaikkan kedua bahunya, ketika semua orang menyoraki Dipta yang kalah telak.

Sepertinya tidak ada yang sadar jika Keenan memandang Freya dengan penuh kekaguman dan juga cinta. Freya diam-diam tersenyum. Memang itulah alasan dirinya tidak jadi potong rambut. Keenan melarangnya.

Memang, semua orang tidak ada yang sadar. Tapi tidak dengan Kiara! Karena Kiara paling dekat dengan mereka berdua, jadi Kiara paham jika ada sedikit saja perubahan.

"Aku dan Liam harus menyapa beberapa orang, kami akan berkeliling sebentar."

"Ajak Zayn dan Acha!" Kiara menyodorkan kedua balita yang sedang memakan kue dan mengobrol dengan asyiknya.

"Baiklah!" Liam dengan senang hati menggandeng anaknya. Begitupula dengan Dipta.

Setelah kedua pria itu pergi, Kiara memandangi dua orang yang ada di hadapannya. Ia seperti FBI yang menemukan tersangka incarannya.

"Jadi sudah resmi?" Kiara tersenyum smirk.

"Maksudmu... "

"Jangan berpura-pura, aku tahu."

"Kamu tidak mengerti keadaanya. Aku butuh Keenan. Tidak ada lagi alasan untuk mencintai Dipta." Freya angkat bicara.

"Kamu sudah tahu?"

"Jadi kamu tahu tentang Alissa dan anaknya? Wahh luar biasa. Ternyata hanya aku yang bodoh selama ini. Semua orang tahu, kecuali aku." Freya tersenyum sinis.

"Apa? Alissa hamil anak Dipta?" Keenan terkejut mendengar pembicaraan keduanya.

"Terserah jika kamu mau mengungkapnya, Kiara. Aku berdiri disini hanya untuk membalas rasa sakitku! Jika bukan karena balas dendam, aku sudah menceraikannya!"

You Are My Heartbeat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang