17 Resmi

735 128 14
                                    

17 Resmi

Tok! Tok! Tok!

Dipta dan Freya saling berpandangan dengan sinis setelah perceraian mereka disahkan. Hak asuh jatuh ke tangan Freya setelah Dipta setuju untuk memberikannya.

Ancaman Freya tentang menyebarkan kekerasan yang dia lakukan, membuat Dipta tak punya nyali untuk melawan. Karirnya akan hancur jika itu terjadi.

"Terimakasih sudah mau bekerjasama. Semoga kamu bahagia dengan keluarga barumu." Freya tersenyum.

"Kamu yang seharusnya bahagia, telah berhasil cerai dan akan segera menikah dengan Keenan. Dasar busuk!"

"Kamu sakit hati?" Freya terkekeh. "Sekarang kamu tau kan, gimana rasanya? Coba kamu ingat-ingat apa saja yang kamu lakukan padaku. Itu lebih menyakitkan dari ini!" Freya menepuk pundaknya.

"Ingat, jangan bertingkah. Jika kamu berani menggangguku lagi, aku akan berbalik menyerangmu dengan bukti-bukti kekerasan yang aku miliki! Aku akan membuatmu dipenjara."

Freya berlarian kecil menghampiri Keenan yang setia menunggunya dari kejauhan. Orangtua Freya juga turut hadir saat ini. Mereka cukup terkejut mengetahui perceraian putrinya yang begitu mendadak.

"Semuanya clear?" Keenan mengusap puncak kepalanya.

"Sudah!" Freya menjawabnya.

"Akhirnya kamu sadar!" Ibunya mencibir seraya melirik Dipta dengan kesal.

"Sudah jangan dibahas, mereka orang besar. Jangan mencari gara-gara!" Ayahnya memeluk Freya dengan perasaan campur aduk.

"Kenapa wajahmu memar?" Chris membelai bekas luka di wajahnya yang terlihat samar-samar.

"Kenapa lagi kalau bukan KDRT? Dan si bodoh ini menerima saja! Seharusnya kita tuntut..."

"Ma sudahlah, yang penting semua sudah clear. Acha juga jatuh ke tangan aku. Hanya itu yang terpenting." Freya menenangkan kedua orangtuanya.

"Percuma kamu menjadi mantu orang kaya, tapi tidak bahagia!" Ibunya ikut memeluk Freya dengan airmata berlinang. "Mama dan Papa sudah peringatkan dari awal!"

"Sudahlah Ma, semua sudah lewat." Freya tersenyum manis dan berusaha membuat suasana menjadi tidak terlalu buruk.

"Lalu siapa ini?" Melia bertanya seraya menunjuk Keenan yang berdiri di belakangnya seperti pengawal.

"Calon papa baru Acha." Jawab Freya singkat, lalu menggandeng Keenan pergi dengan segera. Ia malu! Dia bukan remaja lagi yang wajar untuk berpacar-pacaran! Apalagi dia seorang janda!

"Mari Om, Tante!" Keenan menyapa dengan ramah.

Chris dan Melia melongo melihat kemesraan putrinya dan pria asing itu. Mereka tidak menyangka jika pengganti menantunya akan secepat itu.

"Anakmu benar-benar! Baru sehari cerai udah dapat aja!"

"Tapi aku merasa, pria itu sangat menyayangi Freya."

"Tapi apa tidak terlalu cepat? Mama takut Freya patah hati lagi." Melia memeluk suaminya dengan mata berkaca-kaca.

"Freya sudah dewasa, biarkan dia yang memutuskan."

Dipta memandangi mereka dengan tangan mengepal. Ia kesal sekali! Dipta masih merasa tidak rela Freya dimiliki pria lain.

*****

"Acha, jangan sedih ya?" Zayn terus membujuk Acha yang sejak pagi cemberut. Anak itu terpaksa dititipkan pasca sidang perceraian orang tuanya.

"Aku tidak sedih kok, Zayn!"

You Are My Heartbeat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang