1 Bertemu Masa Lalu

977 121 19
                                    

1 Bertemu Masa Lalu

"Tahun ini kamu genap berusia 32 tahun loh, Keenan. Kamu nggak ada rencana untuk menikah?" Seorang wanita paruh baya bertanya seraya menyiapkan makan siang yang ia bawa untuk putranya.

"Sebenarnya udah ada Ma.... " Tapi masih jadi istri orang. Lanjut Keenan dalam hati.

"Tapi?" Ibunya bertanya.

"Nanti aja kalau waktunya udah pas, Keenan bakal cerita."

"Jangan bekerja terus. Mama hanya mau mengingatkan, barangkali kamu berpikir seperti ini." Ibunya meletakkan rantang makanan itu di hadapan Keenan. "Meski kamu anak angkat kami, tapi Mama dan Papa tidak pernah sekalipun berpikir jika kamu harus membalas budi. Hiduplah sebebasmu."

Keenan berkaca-kaca, lalu memeluk ibunya. Ya, dia memang di adopsi oleh mereka saat berumur 7 tahun. Farah dan Raja adalah pasangan suami istri yang tidak dapat memiliki anak karena kemandulan.

"Kamu adalah anak kesayangan Mama. Terimakasih sudah melengkapi keluarga kami. Jadi tolong jangan terus-terusan bekerja. Carilah pasangan, berbahagialah."

"Ma, Keenan tidak berpikir seperti itu. Keenan hanya belum bisa menceritakan tentang wanita yang Keenan sukai."

"Mama dan Papa tidak pernah keberatan mau bagaimanapun latar belakangnya."

Keenan terdiam. Ini bukan tentang latar belakang atau ketakutan yang ibunya bicarakan. Tapi karena wanita yang ia sukai berstatus istri orang. Keenan memang gila dan tidak waras. Semenjak mengenal Freya, tidak ada lagi wanita yang membuatnya tertarik.

"Kalau belum siap cerita, tidak apa."

"Ma.... bagaimana kalau Keenan menyukai istri orang lain?"

"Ap...." Sebelum ibunya lanjut berbicara, tiba-tiba suara anak kecil dan ketukan pintu terdengar nyaring.

"Uncle Keenan! Acha datang!" Suara teriakan seorang anak yang tak lagi asing bagi keduanya terus menggema.

"Freya? Istri dari Dipta Artherio?" Ibunya membola.

"Keenan juga tidak tahu kenapa perasaan ini bisa muncul." Keenan segera bangkit untuk membuka pintu. Ia langsung menggendong bocah yang datang membawakannya makan siang.

"Uncle, katanya mau main?!" Acha mengoceh. "Ini Acha bawakan makan! Tapi nanti main ya?!" Anak itu membawa kotak makan bergambar kartun untuk Keenan.

"Maaf Keenan, kalau merepotkan. Acha terus menangis dan meminta menemuimu." Freya memohon maaf dengan penuh rasa bersalah. "Maaf tante jika kami mengganggu." Lanjutnya seraya menunduk.

"Tidak apa Freya, tante dapat mengerti. Acha pasti merindukan sosok ayahnya. Biarlah Keenan yang menggantikannnya." Farah tersenyum seraya mengusap pundaknya.

"Kalian lanjutkan saja, Mama harus segera pergi. Ada urusan." Lanjutnya ramah.

"Hati-hati Ma!" Keenan melambaikan tangan kepada ibunya.

Farah hanya mengangguk. Ia tidak mengerti harus bicara apa. Melihat Keenan menatap Freya dan anaknya dengan penuh cinta, kepala Farah menjadi pusing sendiri. Kenapa selama ini ia tidak menyadari hal itu? Padahal mereka cukup sering bersama.

Sedangkan di dalam sana, Keenan langsung membuka kotak makan yang Acha bawakan. Ia terkekeh saat melihat tumis buatan Freya yang hampir gosong. Tapi ini jauh lebih baik daripada awal-awal dia belajar memasak.

"Jangan ketawa!" Freya merebut kotak makan itu, lalu memeluknya. "Sudah tidak usah makan! Makan masakan ibumu saja!"

"Masakan Mama hampir gosong kan, Uncle?" Acha tertawa geli meledek ibunya.

You Are My Heartbeat (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang