8. Suka

3.6K 352 17
                                    

Jujur saja, Vanilla semakin tak habis pikir dengan gadis satu ini. "Mau di sini lagi atau warkop lain, nih?"

"Gimana kamu."

Ditatapnya Varsha dari atas sampai bawah. Ia masih heran.

"Ada apa?"

Vanilla tak menjawab. Tatapannya masih ia layangkan pada gadis itu seolah sedang menelisik sesuatu.

"Ada apa?" Ulang Varsha.

Sekarang, tangan gadis itu menoel-noel lengan Varsha dengan hati-hati karena ia khawatir, makhluk itu bisa saja sewaktu-waktu berubah menjadi suatu hal yang lebih aneh.

"Ada apa, Vanilla?"

Sontak, bola matanya langsung menatap kembali, menembus pupil mata coklat milik Varsha itu. "Apa barusan?"

"Apa?"

Tak ada perubahan raut wajah dari Varsha. Ekspresi gadis itu masih datar dan tenang seperti biasanya.

"Dahlah, nevermind!" Vanilla pun kembali menghadap depan dan meminum minumannya.

"Kamu aneh."

Lalu, ia kembali menoleh, "Lu yang aneh, anjir!"

"Saya gak ngapa-ngapain."

Vanilla menggaruk alisnya kesal. Sepertinya ia juga bingung sendiri dengan keheranan dirinya mengenai Varsha. Ingin diungkapkan, tapi kalimat apa yang harus ia susun untuk membuat pertanyaan itu. Alhasil, ia jadi kesal sendiri sekarang. Ditambah respon Varsha yang berungkali seperti itu.

Melihat Vanilla yang meminum minumannya dengan alis yang berkerut dalam, membuat Varsha juga merasa heran. Apakah minuman itu rasanya aneh sampai ia membuat ekspresi seperti itu? Pikirnya.

Cekrek!

Merasa sebuah ponsel sedang diarahkan kepadanya, Vanilla pun menoleh. "Lu moto gue???"

"Iya."

Ekspresinya yang semula nampak kesal, berubah menjadi ekspresi layaknya orang gugup. "Coba liat..."

Varsha memperlihatkan layar ponselnya pada Vanilla.

"Yang cakep napa! Itu gue lagi merengut gitu, lu main foto aja!"

"Saya suka memoto hal unik."

"Maksud lu gue unik??"

"Ekspresimu yang unik. Minum dengan ekspresi itu, cukup unik buat saya."

"Ck! Itu gue lagi kesel sama lu!!! Unak unik unak unik! Foto lagi yang bener!"

"Sekarang?"

Vanilla menggeram dalam hatinya. Niatnya, ia ingin menjawab dengan sarkasan seperti 'taun depan'. Namun, Varsha sepertinya akan menuruti jika ia berkata seperti itu. "IYAARGH!!"

"Ok."

Gadis itu menghembuskan nafas keras, lalu mulai memasang pose cantiknya.

Varsha pun menekan beberapa kali tombol bulat di layar ponselnya seiring dengan perubahan gaya Vanilla.

"Udah aja udah. Mana liat." Tangannya menggulir beberapa foto hasil tangkapan Varsha. "Hm, bagus bagus. Tar kirim gue, ya!" Gadis itu pun kembali meminum minumannya. Entahlah, perasaan kesalnya sekarang sedikit menghilang. Mungkin karena melihat foto-foto miliknya yang cantik.





☕☕☕




Selepas keduanya menghabiskan minuman, mereka pun kembali masuk ke dalam mobil.

AmourTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang