Seru gak?
Gimana masih sama Nayara kan?
Pantau terus yaa!
•HAPPY READING•
------------------------------------Nayara segera membersihkan lantai kantin yang kini kotor di penuhi oleh tumpahan makanan. Gadis itu menyeka keringat yang hampir menetes membasahi seluruh wajahnya menggunakan tangan mungil miliknya.
"Nih tisu." Ucap seorang cowok tinggi yang berdiri di hadapannya, sembari menodongkan sehelai tisu.
Kepalanya mendongak melihat siapa sosok cowok itu, mata nya melotot disaat melihat Vero sang pacar yang kini berada tepat di hadapannya.
"Vero?" Gadis itu bergegas bangkit kemudian merapihkan semua pakaian nya yang sudah kotor akibat noda makanan.
Gadis itu tersenyum manis sesekali ia menatap kedua mata sang pacar. "Kamu udah makan belum? Sini makan bareng aku ya."ajak nya kegirangan melihat sang pacar berada di dekat nya.
"Yang ada gue jijik makan bareng Lo." Cibir Vero.
Nayara hanya bisa tersenyum tipis padahal kini hati nya sudah hancur mendengar perkataan Vero.
"Yaudah aku pesenin buat kamu ya." Gadis itu hendak melangkahkan kaki nya untuk membelikan sang pacar makanan, tapi cowok itu menarik keras pergelangan tangan Nayara.
"Gue bilang gak usah! Gue kesini cuma mau ngasih tisu bukan mau makan bareng Lo! Lagian liat mana baju Lo kotor, yang ada nafsu makan gue ilang!"
"Maka nya jadi cewe berguna dikit biar gak nyusahin orang doang!" Bentak Vero.
Air mata nya mulai menggenang, tubuh nya seolah olah terasa sangat lemah. Kata kata yang begitu menyakitkan untuk di dengar, Nayara hanya bisa menghela nafas pelan menahan setiap tetesan air mata yang mulai keluar.
"Yaudah. Makasih tisu nya. Vero klo laper jangan lupa makan ya." Suara lembut Nayara yang mulai tenggelam digantikan dengan suara ringkuhan menahan air mata.
Cowok itu memutar bola matanya malas. "Ck. Pake segala nangis Lo. Dasar cengeng! Nih tisu usap air mata Lo gue mau ke kelas." Vero memberikan sebuah tisu berharap Nayara berhenti untuk menangis.
Sejahat jahat nya Vero, sekejam kejam nya Vero masih ada sedikit peduli di hati kecil seorang vero, walaupun cowok itu sering bersikap dingin dan cuek terhadap Nayara.
Cowok itu berlalu pergi meninggalkan Nayara yang masih berdiam diri di sana. Gadis itu hanya bisa menatap punggung Vero yang perlahan mulai menghilang dari pandangan nya.
Sementara itu, terlihat Arga dengan kedua sahabat nya yang sedang berada pada rooftop sekolah. Vella yang merupakan satu satunya cewe yang berada di sana.
"Jadi gak Ar, Lo di tantang loh sama Vero anak monyet itu." Ucap bima sembari menyebat sepuntung rokok miliknya.
"Gue mau asal ada taruhannya." Sambung cowok itu yang juga menyebat sepuntung rokok nya.
Bima menghela nafas. "Dia bilang dia bakal jadiin cewek nya taruhan ntar malem. Mau gak?"
"Apaan sih aku gak mau klo Arga dapet taruhan nya." Rengek Vella.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E (On Going)
Teen Fiction[FIRST STORY, JANGAN LUPA FOLLOW] CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BULLYING SERTA KEKERASAN MENTAL. DAN MENGANDUNG KISAH KEHIDUPAN AUTHOR SENDIRI. MOHON UNTUK TIDAK MENJIPLAK! BIKIN IDE ITU SUSAH! GAK GAMPANG! ********* apa itu bahagia? apa itu cinta? a...