Mine[14🕊️]

55 39 0
                                    

"aku hanya seorang manusia biasa, yang berharap ingin merasakan bahagia layaknya orang lain"
-Jeevica Nayara Ella.

----------
HAPPY READING
----------------

Di sebuah gedung sekolah SMA lentera bangsa, Arga terlihat sedang mengayun ayunkan basket nya mencoba menghindari serangan lawan. Tak lupa dengan teriakan khas siswi yang histeris melihat idola nya bermain basket. Idola dari gorong gorong.

"PLISS, ARGA LO HARUS JADI SUAMI GUE!"

"MAK LO NGIDAM APA SIH AR! GANTENG NYA KELEWATAN!"

"PINGSAN LAMA LAMA LIAT KETAMPANAN SEORANG ARGA, AAA!"

Dan masih banyak lagi yang berteriak histeris, tak sedikit juga yang sempoyongan karena ketampanan nya.

Cowok itu hanya melirik sekilas tak memperdulikan lautan betina yang sedang histeris meneriaki nama nya.

"hadeuh, Arga Lo mau gak jadi suami gue!" Ledek bima memasang wajah mengejek.

Peletak

Arga menjitak kening bima dengan cukup keras hingga menimbulkan suara yang amat nyaring. Tubuh bima meronta, ia merasakan nyeri pada kening nya.

"Punya mulut di jaga! Kalo ngomong jangan seenak jidat!" Cetus Arga kembali mengarah kan basket nya pada ring.

Dan, basket nya memasuki ring Dengan tepat. Cowok itu tersenyum gembira usai mengalahkan pihak lawan. Di sisi lain, semua para betina kembali berteriak histeris di saat sang idola berhasil memenangkan pertandingan.

"BERKAT APA? BERKAT GUE KITA BISA MENANG!"

Arga memutar bola matanya malas, "tadi yang masukin basket ke ring siapa, Hm?" timpal cowok itu beranjak pergi dari sana.

Bima terdiam sejenak, "bodo amat ah. Yang penting menang. Abang Arga traktir dong!" Teriak Bima mengejar Arga yang perlahan menghilang dari pandangan nya.

Keduanya sampai pada sebuah kantin sekolah yang cukup luas untuk menampung semua manusia manusia yang kelaparan. Arga mendudukkan bokong pada sebuah kursi kantin yang berada pada paling pojok, terhindar dari keramaian.

Bima putra angkasa, bergegas Dengan memesan 2 botol minuman es jeruk di temani dengan 2 piring nasi goreng setan. Sebenarnya Bima tak tahan dengan makanan yang berbau pedas, namun apa boleh buat? Demi sang raja Arga ia rela lidah nya terbakar demi sepiring nasi goreng setan.

Ia kemudian duduk di samping Arga yang asik menyebat rokok miliknya, tak menghiraukan pasang mata yang kini tengah memperhatikan tingkah nya. Cowok itu seakan akan tidak perduli. Sedangkan, ia termasuk seorang cowok terkenal sekaligus di segani di sekolah ini. Ada yang berani mengusik nya, siap siap pulang langsung tidur di kuburan.

"Nih. Pegel tangan gue," sungut Bima seraya memijit lengan nya yang terasa pegal.

Arga menoleh sekilas, "mau sekalian gue patahin?" Sambung Arga yang terus terusan menatap lengan Bima. Sontak cowok itu langsung menyembunyikan tangan nya kebelakang.

"Gak Ar, nih masih sehat tangan gue," kekeh Bima memberi tahu kepada Arga bahwa tangan nya baik baik saja.

Kini tangan nya bergerak meraih sebotol es jeruk di hadapannya, dan mulai menyeruput es jeruk itu hingga tersisa setengah botol saja.

"Lo rakus apa kehausan?" Tanya Arga menatap heran kelakuan Bima.

Bima yang bersusah-payah menelan es jeruk itu hingga membuat sedikit tersedak.

M I N E (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang