Mine[10🕊️]

52 41 1
                                    

"bahkan jika terjadi sesuatu pada ku, tak satu pun dari mereka peduli dengan ku."
-jeevica Nayara Ella.
---------------------------------

HAPPY READING•

Pada sebuah ruangan kelas yang nampak ramai dengan semua siswa siswi yang sedang berbincang bincang. Ada yang menaiki meja bahkan ada yang berkumpul dengan geng mereka sendiri.

Suasana kelas yang ramai karena sedang ada jam kosong, membuat semua siswa siswi bebas melakukan apa saja.

Seperti Arga, cowok itu selalu di kelilingi oleh cewe cewe yang tebar pesona. Dengan bima sahabat nya yang juga duduk berdampingan dengan nya. Arga sudah biasa mengalami kejadian yang ia rasa sangat mengganggu ketenangan nya.

Cowok itu menaikan kedua kaki nya di atas meja. melipat kedua tangannya ke belakang kepala, Arga memejamkan kedua matanya di saat semua cewek caper yang terus menerus memanggil nama nya.

"Menurut Arga, Vella cantik gak?" Tanya cewek itu memain kan rambut nya yang panjang.

Arga melirik sekilas. "Gak." Singkat Arga, kembali mengalihkan pandangan nya.

"Bim. Klo dara cantik gak?" Ucap dara juga menggoda bima yang sedang duduk berdampingan dengan Arga.

Bima menatap remeh. "Cantik sih. Tapi, Lebih mirip labi labi." Tawa bima pecah. Cowok itu tertawa keras, sedangkan dara hanya menatap kesal bima.

"Ih. Bima!" Teriak dara tepat di telinga cowok itu. Bima menggelinjang saat suara cempreng cewek itu yang merusak gendang telinga nya.

Arga hanya menghela nafas panjang, kebisingan yang membuat nya tak tenang. Dengan suasana kelas yang tak kondusif karena ini jam kosong. Maklum jika kelas Arga bagaikan pasar malam.

"Eh iya. Si parasit mana? Kok belum nongol dia." Tanya Vella kepada semua sahabat nya.

Dara menggelengkan kepalanya. Kedua matanya sibuk mencari keberadaan Nayara. "Ntah, gue juga gak tau dia di mana."

"Ah. Gak seru. Coba aja klo tuh cewek berangkat, bisa latihan tinju kita. Iya gak Dar?" Tanya Vella menyenggol bahu dara.

"YOIII!!." Teriak dara antusias, membuat semua orang menatap nya tajam.

"Jangan berisik tolol!" Vella menjitak kening mulus dara, membuat gadis itu meringis kesakitan.

"Sakit tol-"

Vella membekap mulut cewe itu, tidak membiarkan nya berbicara.

"Arga, Lo ganteng banget sih." Puji seorang gadis yang bersebrangan dengan Arga.

Cowok itu menoleh kearah lawan bicara nya. "Emang gue ganteng." Ucap Arga memasang wajah datarnya.

"Nih,. Ada coklat buat Lo. Mami gue beli nya jauh loh. Di Amerika." Jelas cewek itu memberikan sebuah bingkisan berupa coklat yang sudah tersusun rapi.

Arga meraih coklat pemberian teman sekelas nya. "Thanks." Cowok itu berterima kasih atas pemberian dari cewek itu.

"Ar. Jangan dengerin dia." Gerutu Vella memegang erat lengan Arga. "Eh, monyet. Urusin dulu tuh bedak Lo! Tebel nya udah kayak ondel ondel." Teriak Vella dengan suara cempreng khas nya.

M I N E (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang