Mine[12🕊️]

54 42 2
                                    

Hallo semua.
Gimana kabar hari ini?
Sebelum nya memoy minta maaf kalo sering telat up.

Dikarenakan ada eskul yang gak bisa di tinggalkan. Untuk semua, memoy minta dukungan nya ya🤗
Dengan vote, comen dan follow juga memoy udah happy

------------------------
•HAPPY READING•
----------------

Pada ruangan rumah sakit yang nampak sepi, Nayara hanya seorang diri di temani dengan sebuah ponsel di tangan nya. Tangan gadis itu sibuk mencari kontak sang mama untuk ia hubungi.

"Mama gak kangen Naya? Mama gak khawatir-in Naya?" gumam gadis itu masih sibuk menatap layar ponselnya.

Hingga sebuah panggilan telepon dari sang papa. membuat nya terdiam sejenak. Dengan sigap Nayara menggeser tombol hijau ke atas.

"Pa,..."

"Mau jadi jalang kamu gak pulang seharian!" Bentak satria. Gadis itu reflek menjauhkan ponsel dari telinga nya.

"Naya di rumah sakit pa. Naya kecelakaan," Ucap gadis itu meremas ujung baju nya.

"Kamu kenapa gak hubungi papa! Nyusahin doang kerjaan nya."

Gadis itu menghela nafas panjang. Kemudian mulai berbicara, "Naya udah berusaha hubungi papa, mama sama kak Moza. Tapi kalian gak pernah angkat telepon dari Naya, Naya kecelakaan aja gak di pedulikan apalagi klo Naya udah gak ada!" jawab nya diiringi dengan air mata yang sudah beranak sungai. Ia hanya ingin bahagia, ingin merasakan keluarga Cemara.

"Kehadiran mu memang tidak kami inginkan. Papa ngurus kamu karena kasihan! Jangan pernah nyalahin papa!"

"Terus? Kalau papa gak menginginkan kehadiran Naya, papa kenapa masih mau ngurusin Naya? Kenapa papa masih mau ngasih makan Naya?" Isak nya sembari memegangi kepalanya nya sedikit sakit.

"Karena kasian. Papa sama mama lebih mementingkan kakak kamu. Karena dia pintar dan cantik. Beda sama kamu, jelek bisa nya cuma nyusahin orang tua!"

Tanpa menjawab sepatah kata apa pun, Nayara memutus sambungan telefon secara sepihak. gadis itu tak kuat mendengar kata kata yang di lontarkan oleh sang papa. Kini cinta pertama nya lah yang membuat air mata nya menetes.

Gadis itu lelah terus terusan meratapi nasibnya yang tak kunjung bahagia. Ia ingin mendapatkan semuanya walupun sebentar.

Nayara kembali menatap layar ponsel nya. Ia terdiam. Kedua mata nya sedang fokus menatap sebuah kontak seseorang yang tak lain adalah kontak Kelvin.

Gadis itu menghubungi Kelvin. Dengan ponsel yang sudah menempel di telinga nya.

"Vin...," lirih Nayara sembari terisak.

"Lo kenapa nay? Lo gak ppa kan? Jawab nay!" Terdengar suara Kelvin dari sebrang sana.

Gadis ini mencoba mengatur nafasnya, "Naya mau pulang Vin. Mama sama papa gak sayang Naya." Kini kata nya sembab, ia sudah terlalu lama menangis. Sejujurnya ia lelah sekarang.

"Orang tua Lo bodoh apa gimana sih!"

"Harapan Naya cuma Kelvin. Naya gak tau mau minta tolong kesiapa? Naya merasa kalau Naya terbuang," pinta gadis itu. Tangan nya bergerak memijit sedikit kepala nya yang terasa nyeri.

M I N E (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang