"Rasanya ingin menyerah, ketika raga sudah teramat lelah."
-Jeevica Nayara Ella
-------------🕊️-------------HAPPY READING-
•MY BOO•
----------------Pagi menyapa, Nayara gadis yang sedari tadi sibuk pada seragam putih abu-abu yang menempel di seluruh tubuhnya. Dengan rambut yang terurai panjang, menambah kesan cantik dan menarik. Tangan nya bergerak mengambil benda kecil yang berada pada meja rias nya. Sebuah lipbalm yang ia oles kan pada bibir mungil miliknya, guna melembabkan ketika bibirnya terasa kering.
Gadis itu tersenyum pada cermin berukuran sedang, ia hati ini bersemangat untuk pergi kesekolah. Dengan perban yang masih menempel di kepala nya, tidak memutus semangat nya untuk bersekolah.
Nayara meraih sebuah tas ransel abu abu yang tergeletak pada kasur big size miliknya. Dengan sesekali ia sedikit menyemprot kan parfum di seluruh tubuh mungil nya.
"Naya sekolah! Naya sekolah," girang nya seraya bergegas keluar dari kamar nya.
Gadis itu berlari dari dalam kamar nya menghampiri sang mama yang sedang sibuk memasak di dapur. Gadis itu memeluk tubuh sang mama dari belakang Hingga membuat sang mama merasa sedikit kaget akibat ulah Nayara.
Liza membalikkan tubuhnya. Kini wajah nya menatap wajah Nayara yang sudah memandangi wajahnya. Wanita itu melepaskan pelukan Nayara hingga membuat gadis itu tampak terlihat bingung.
"Kamu gak liat? Mama lagi masak?" Ucap Liza kembali fokus pada kegiatannya.
"Ma, Naya udah sembuh. Naya udah bisa sekolah kan?"
"Nih. Naya udah sehat sekarang. Makasih mama udah rawat Naya." Gadis itu kembali memeluk tubuh Liza dengan sangat amat erat.
"Naya janji bakalan belajar yang rajin biar bisa bikin mama bangga," ucap Nayara tersenyum lebar pada sang mama.
Sedangkan Liza, wanita itu hanya menatap sekilas wajah Nayara. Seakan akan tak acuh pada ucapan Nayara, "iya. Belajar yang bener biar gak nyusahin orang!" Cibir Liza yang begitu menusuk hati Nayara.
Kedua mata gadis itu melotot usai mendengar setiap kata yang di lontarkan oleh sang mama, "lagi pula. Naya bakal usaha dan gak akan pernah mau nyusahin orang lagi. Terlebih sama mama, Naya udah terlalu banyak merepotkan hidup mama." Ucapnya kemudian pergi meninggalkan Liza disana.
Liza hanya terpatung mendengar ucapan anaknya itu. Wanita itu sedikit menghembuskan nafas nya pelan, lalu melanjutkan aktivitas memasak nya yang sempat tertunda.
"Mama memang jahat. Mana gak mau kamu lebih unggul dari kakak kamu!" Gumam Liza mencengkram erat spatula yang ia pegang.
"Mama."
Moza memeluk tubuh Liza dari belakang, hingga membuat Liza kembali terkejut. Gadis itu menyandarkan kepalanya pada bahu sang mama. Liza yang sedikit terganggu, kemudian melepaskan pelukan dari anak pertamanya itu.
"Kamu udah laper za?" Tanya Liza mengusap rambut Moza yang tergerai.
Moza menggeleng kepalanya cepat, "Moza mau ngobrol sama mama," ucap nya menarik pergelangan tangan sang mama. Dan, menuntun nya untuk duduk pada kursi meja makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
M I N E (On Going)
Teen Fiction[FIRST STORY, JANGAN LUPA FOLLOW] CERITA INI MENGANDUNG UNSUR BULLYING SERTA KEKERASAN MENTAL. DAN MENGANDUNG KISAH KEHIDUPAN AUTHOR SENDIRI. MOHON UNTUK TIDAK MENJIPLAK! BIKIN IDE ITU SUSAH! GAK GAMPANG! ********* apa itu bahagia? apa itu cinta? a...