Mine[09🕊️]

51 42 0
                                    

Lanjut gak nih?

Jangan lupa follow, comen dan kasih bintang oteeyy😘

HAPPY READING•
•-------------------•

Flashback

Pada sebuah acara pesta yang cukup megah. Berdiri seorang gadis dengan raut wajah begitu serius menatap semua orang yang sedang berdansa. Tangan nya menyilang di depan dada, menatap sinis semua orang disana.

"Moza kamu gak mau ikut dansa nak?" Tanya Liza kepada Moza.

Gadis itu hanya diam menggelengkan kepalanya. Terlihat raut wajahnya malas. Gadis itu menatap sang mama yang berada di samping nya.

"Ma. Naya gak mau dansa. Naya mau keluar sama temen temen." Rengek moza mengerutkan bibir nya.

Liza menarik nafas dalam. "Liat. Disini banyak yang bisa kamu aja berteman nak." Liza memperlihatkan semua remaja remaja yang asik berlenggak lenggok dengan diiringi sebuah lagu.

"Gak. Jamet semua!"

Liza melotot. "Shtt.. gak boleh gitu gak enak di denger!" Perempuan itu menyubit lengan Moza, Hingga membuat gadis itu meringis menahan nyeri.

"Dah sana. Mama sama papa aja! Moza masih mau di sini." Celetuk Moza melangkah pergi meninggalkan Liza.

Gadis itu sibuk pada layar handphone milik nya. Jari jari nya lihai mencari sebuah kontak yang akan ia hubungi.

Tangan nya bergerak mencari kontak sang pacar lalu menghubungi nya.

"Vero. Kamu udah makan?" Tanya Moza.

"Belum. Aku bingung mau nyuruh siapa. Makanan rumah sakit kaya muntahan kucing gak enak!" Sambung Vero dari sebrang sana.

"Aku nyuruh Naya aja." Ucap Vero hendak meminta di antarkan makanan oleh Nayara.

Moza mengerucutkan kening nya. "Gak! Aku pesenin makanan buat kamu. Jangan hubungi Naya!" Ketus nya melarang Vero menghubungi Nayara.

"Aku mau ngomong sesuatu sama Naya za. Gak usah gitu dong! Cuma bentar sayang." Vero memutuskan sambungan secara sepihak. Moza memutar bola matanya malas. Terlintas di pikiran gadis itu untuk memberi kejutan untuk Nayara.

Kini ia bergegas pulang menggunakan kendaraan sepeda motor milik nya. Berkendara dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota yang nampak ramai.

"Tunggu kejutan buat Lo nay!" Gumam nya tersenyum jahat.

Sesampainya pada halaman rumah nya. Gadis itu melepas helm full face yang ia kenakan. Sesekali sedikit Merapihkan Rambut panjang hitam pekat yang terurai.

Mata nya menelisir setiap sisi rumah nya. Memastikan Nayara tidak mendengar kepulangan nya.

Gadis itu berjongkok di samping sepeda motor nya mengambil sebuah cutter lalau memotong sebuah saluran pada sepeda motor nya.

"Abis ini lo bener bener masuk rumah sakit nay."

Gadis itu mulai memasuki rumah. Terukir senyuman jahat di bibir nya melihat sang adik hilir mudik mencari sesuatu.

M I N E (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang