(Forth's POV)
Aku menganggap Lam sebagai salah satu teman terdekatku di kampus jadi aku selalu memberitahukan semua observasiku mengenai Beam. Dia selalu mendengarkanku tanpa menghakimi apa pun yang kukatakan.
Sesungguhnya dia terlihat lebih tahu perasaanku dibandingkan diriku sendiri.
Aku tidak bisa mengatakan aku tidak menyukai Beam... tapi aku juga tidak bisa mengatakan juga kalau aku menyukainya.
Selama ini, aku mengira bahwa aku hanya penasaran dengan kepribadiannya dan bagaimana hebatnya dia membuat para perempuan menjadi gila. Aku dengar, mereka memanggilnya Casanova...
... dan aku tidak menyukainya.
Selama kontes, apa kau percaya kalau aku tidak berencana untuk menyanyikan lagu itu? Aku mempersiapkan lagu lain untuk kompetisi itu. Lagu yang lebih upbeat untuk menghidupkan suasana penonton, dan bukannya lagu untuk menyatakan cinta.
Aku memilih untuk mengubahnya ketika aku melihatnya dan Kit menjahili temannya yang sedang tidur.
Aku sangat gugup saat itu, karena aku bukannya tipe seseorang yang ingin berada di tengah panggung didepan begitu banyak penonton.
Namun, ketika melihat senyumannya...
... Aku merasa tenang.
Dan lagu itu muncul begitu saja di kepalaku.
Jadi, tanpa latihan apapun, aku menyanyikan lagu itu untuk seseorang dengan senyum paling cemerlang untukku. Jika saja dia melihatku ketika Kit menanyakan kepada siapa aku menyanyikan lagu itu... dia akan sadar kalau aku melihat kepadanya ketika aku menjawab 'untukmu.' Tetapi matanya terarah pada Kit, dan Kit mengalihkan pandangannya kepada temannya jadi dia tidak melihatnya juga. Aku hanya menutupi rasa maluku dengan tertawa sekencang-kencangnya karena aku menganggap, mereka tidak menyukai jawabanku. Dan aku merasa seperti orang bodoh karna mengatakannya.
Jika aku mengutarakan kata-kata yang hatiku teriakan, aku takut aku akan kehilangan senyumannya. Jadi lebih baik aku menyimpannya untuk diriku sendiri. Menyimpannya untuk bisa melihat lebih lama senyum cemerlang itu. Menyimpannya untuk menjaga persahabatan yang kubangun dengan susah payah. Dan menyimpannya, meski pun aku terkoyak ribuan kali ketika bersama dengan seseorang yang lain.
Beam memposting foto ketika kami berpesta bersama setelah kompetisi di Facebook. Aku tidak berani membukanya, karena hanya akan mengingatkan apa yang kulihat malam itu. Tentu saja, aku tidak akan pernah bisa mengubah bagaimana dirinya. Aku hanya temannya. Dan akan tetap menjadi temannya.
.
.
.
.
.
.
Bulan berjalan begitu cepat dari yang kami duga. Kami mengerjakan begitu banyak tugas, dokumentasi, dan kuis. Selain itu, kami juga diharuskan menghadiri pertemuan dengan para senior setelah kelas. Jika seseorang absen atau terlambat, kami semua mendapatkan hukuman.
Aku sebenarnya bertanya-tanya jika aku memang masuk ke fakultas yang sesuai. Terkadang, aku berpikir untuk pindah ke fakultas lain yang tidak mempunyai siksaan seperti ini. Tapi aku akan dianggap lemah jika aku memutuskan untuk berhenti. Maka dari itu aku masih disini sampai hari besar ini.
Ini adalah hari dimana kami diterima oleh senior kami sebagai juniornya. Mereka berdiri di bangku lapangan dimana bendera yang harus kami dapatkan berada di belakang mereka. Mereka hanya memberikan instruksi yang tidak jelas tentang bagaimana caranya kami mendapatkan bendera dari mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENGINEERING MOON & THE CRAZY DOCTOR - END
Romance"Aku jatuh cinta pada seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth Ini adalah terjemahan dari fanfiction karya ChervaChenesEklat dengan judul yang sama. Original karakter diambil dari novel berjudul 2 Moons karya Chiffon Cake.