ENGINEERING MOON & THE CRAZY DOCTOR - END

39. TRUST ME

(Beam POV)

Ada beberapa cara dan metode dalam menyiksa seseorang. Dan semua itu sekarang mengalir di benak ku. Salah satu yang menyiksa dan menyakitkan, tapi tidak akan mengakhiri hidup sedikit dari orang yang kebetulan disebut teman. Pete dan Forth yang duduk berlawanan denganku di sebuah restoran di dekat tempat parkir di mana kita berakhir setelah dia mengklaim usaha bunuh dirinya.

Aku memberi pete bajingan ini tatapan paling tajam yang kumiliki, namun dia hanya mengangkat bahunya seolah-olah dia tidak melakukan apa-apa.

"Hei," aku memulai. "Apa yang kau pikirkan? Forth pacar barumu ?? Apa kau ingin kehilangan akal?"

Dia melirik ke dua pria yang duduk di meja lain dengan mata bermasalah. Kami sudah mengklarifikasi apa yang dikatakan Pete beberapa waktu yang lalu, jika tidak, tubuhnya akan dimakan oleh lalat dan belatung, Kami ingin mereka menyelesaikan masalah mereka sendiri; Namun Pete bertindak sebagai seorang yang cemberut dan sulit untuk mendapatkan-jalang, kemudian mulai bergantung pada Forth dan menuntut untuk membantunya menyingkirkan pria itu, meskipun matanya mengatakan sebaliknya.

Aku keberatan, tentu saja. Sudah keajaiban bahwa aku tidak mencekiknya saat itu juga. Aku tidak membutuhkan alasan lain untuk didorong keluar dari kewarasanku, tergantung pada seutas benang, dan melepaskan Pennywise di dalam diriku.

Meskipun demikian, melihat betapa putus asa Pete, Forth setuju untuk membantunya karena dia juga membantunya karena merawat ku saat itu.

Sebenarnya, jika bukan karena itu, aku akan menguliti Pete bajingan ini hidup-hidup. Tapi Forth ingin berbicara dengan Earn terlebih dahulu sebelum dia bisa memutuskan apa dia akan mengusirnya, atau memberinya kesempatan kedua.

Pete berbalik padaku, dan dengan cepat menutupi dirinya dengan sikap acuh tak acuh.

"Itu hanya akting. Aku mengatakannya sehingga Earn akan meninggalkanku sendiri. Tapi kau menangkapku. Aku tidak tahu kau begitu posesif."

Posesif?!

"Dan apa yang kau harapkan aku lakukan ketika seseorang menyatakan pacarku sebagai miliknya? Langsung gembira? Mengadakan pesta? Aku lebih suka melempar meja ini ke wajahmu." Aku benar-benar berusaha keras untuk tidak melemparkan meja di antara kami padanya.

Dia mendengus. "Ya ampun, Dokter Beam. Aku memberi mu sinyal sebelum aku melakukannya."

"Sinyal?"

"Aku melirik kalian berdua." Dia bahkan melebarkan matanya untuk menjelaskan maksudnya.

Aku ingat dia memberi kami pandangan sekilas sebelum dia meneriakkan omong kosong itu. Tapi dia tampak begitu khawatir daripada mengirimkan apa yang disebut sinyal menyedihkan dari rencananya yang terdistorsi. Dan siapa yang waras, akan memikirkannya? Itu sangat tidak masuk akal!

Aku memutar mataku padanya. "Ya, benar. Seolah-olah ini adalah obrolan biasa saat pesta teh... Tahukah kau, alih-alih membiarkan ekormu terselip di antara kedua kakimu, kenapa kau tidak menghadap mantanmu dan berbicara dengannya? Akan menghemat waktu dan energi." Forth dan aku seharusnya sudah di rumah sekarang, menikmati malam bersama. Namun, inilah kami, menjadi perantara dari pasangan ini. Pete tiba-tiba menggaruk telinganya dan mengalihkan pandangannya ke meja lain sejenak sebelum kembali menatapku. Ketidakpeduliannya diganti dengan sesuatu yang tidak bisa aku sebutkan.

"Tidak sesederhana itu ..." katanya. "Sudah kubilang sebelumnya, dia ditawari bekerja di luar negeri dan aku sangat tidak setuju. Aku tidak ingin menjadi egois. Aku ingin dia mengejar mimpinya. Hanya saja ..." Dia raguragu untuk mengatakannya. Tapi, melihat betapa jengkelnya aku sekarang dengan kejenakaannya, dia melanjutkan. "Yah, aku takut... aku takut dia akan menemukan seseorang yang lebih baik, dan memiliki perubahan hati. Misalnya, saudara perempuanku dan suaminya. Mereka bercerai setelah Phi pergi ke negara lain dan menemukan seseorang yang lebih baik daripada adikku ... Aku tidak bisa membiarkan hal itu terjadi pada kami, jadi ketika dia bersikeras menerima tawaran itu, aku katakan padanya tidak akan ada Pete yang menunggunya."