(Beam)
Tiga hari tiga malam. Tepatnya delapan puluh dua jam dua puluh menit sejak terakhir kali aku melihat Forth. Rasanya seperti hari-hari terpanjang dalam hidupku. Meskipun aku tahu alasannya: Mereka sibuk dengan kegiatan sotus terakhir mereka tahun ini, sementara kami menjalani ujian akhir, tapi aku masih tidak bisa memahami ketidakhadirannya.
Ironis, bukan? Saat itu, aku seperti buronan yang bersembunyi dari penculikku. Aku bahkan merasa seperti orang bodoh karena selalu mewaspadai kehadirannya agar aku tahu kapan aku bisa menghilang dari tempat kejadian. Berada dekat dengannya memberiku malapetaka. Tapi, setelah aku akhirnya mengakui perasaanku sendiri, aku telah mengembangkan kebutuhan akan keberadaannya.
Kenapa kedengarannya seperti aku melekat padanya??
Apa pun. Masalahnya adalah... Aku merindukannya.
"Kudengar, para mahasiswa teknik akan kembali hari ini dari perjalanan tahunan mereka," Kitkat tiba-tiba bergumam.
Ini hari Minggu, namun kami berada di kampus. Kami baru saja menyelesaikan ujian akhir kami kemarin, namun Kitkat, Pha, dan aku ditugaskan di acara amal yang diselenggarakan fakultas kami untuk salah satu penerima manfaat kampus (Setiap fakultas memiliki penerima manfaat sendiri) yang akan diadakan Jumat mendatang, itulah kenapa kami di sini untuk membantu persiapan.
Siapa yang berpikir kami akhirnya bisa beristirahat dari semester yang mengerikan ini setelah ujian kami? Tentu saja, kami tidak akan pernah.
"Mingkwan mu memberitahumu?" tanyaku menggoda.
Seperti biasa, Kitkat menyangkalnya.
"Dia bukan Mingkwan ku!" dia mendesis. "...tapi, ya... Dia mengirimiku pesan tadi malam."
Ku pikir, telepon tidak diperbolehkan, kecuali untuk tim hazer. Itu sebabnya Forth menyuruhku untuk memberitahu Kit jika dia bertanya tentang alasan mengapa Ming tidak mengirimi nya pesan. Kupikr, Ming mungkin menyembunyikan telepon lain... Haruskah aku memberitahukannya kepada Forth?
"Apa kau memberi tahu kami bahwa kau sudah merindukan Ming-mu?" Pha berkata sambil mengatur barang-barang yang akan kami gunakan.
"Aku hanya memberitahu Beammy karena dia tampak gelisah!"
"Aku? Kenapa aku? Forth selalu mengirimiku pesan."
"Tapi pesannya tidak cukup..." Pha melirikku. "Aku juga menyadarinya."
Bagus. Amati semua tindakanku. Seolah-olah mereka tidak merasakan hal yang sama.
"Bagaimana denganmu dan Nong Yo-mu? Apa kau tidak merindukannya? Dari apa yang ku ingat, kau hampir tidak meninggalkannya sendirian. Kau menempel dengannya seperti kumbang ke kotoran."
Dia menatapku dengan tatapan kesal. "Tidak bisakah kau menggunakan metafora yang lebih baik dari itu? Kami bukan kumbang atau kotoran." Lalu tiba-tiba, bahunya merosot seolah dia telah kehilangan seluruh kekuatannya.
Aku menoleh pada Kit yang memiliki tanda tanya yang sama di wajahnya. Apa yang terjadi pada temanku? Biasanya, dia dengan senang hati mengobrol tentang Yo kesayangannya, tapi sekarang...
Aku menyenggolnya dengan kakiku.
"Kau suka mencampuri kehidupan pribadi kami, namun kau tidak membiarkan kami melakukannya dengan kehidupanmu... Apa yang terjadi?" aku bertanya.
Ketua penyelenggara acara tersebut meminta istirahat tiga puluh menit. Kami menggunakan kesempatan ini untuk mengorek kehidupan cintanya. Ngomong-ngomong, kami sudah sibuk berurusan dengan perasaan baru yang kami miliki sehingga terkadang kami lupa memperbarui kisah cinta teman kami. Ini seperti serial yang harus kami ikuti. Dan sekarang, kami telah melewatkan beberapa episodenya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENGINEERING MOON & THE CRAZY DOCTOR - END
Romansa"Aku jatuh cinta pada seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth Ini adalah terjemahan dari fanfiction karya ChervaChenesEklat dengan judul yang sama. Original karakter diambil dari novel berjudul 2 Moons karya Chiffon Cake.