ENGINEERING MOON & THE CRAZY DOCTOR - END

31. WELCOME HOME

(Beam POV)

Aku menguap lebar saat memeriksa lembar diagnosa pasien yang akan kutangani hari ini. Matahari belum terbit dan aku hampir tidak punya waktu untuk sarapan, tetapi aku harus berada di rumah sakit untuk melakukan tugasku sebagai dokter magang tahun pertama di Rumah Sakit pilihanku.

Hal-hal terjadi begitu cepat. Siapa yang mengira bahwa setelah hari-hari yang panjang dan menyiksa di fakultas kedokteran, aku akan dapat mencapai bagian akhir dari bidang pilihan ku ini? Ku pikir, aku akan gagal dan akhirnya keluar dari universitas. Tapi nilai ku atau harus ku katakan, kebiasaan belajarku berubah drastis menjadi orang yang sangat peduli dan terus belajar hingga tengah malam, membuat ku lulus semua mata kuliah dengan nilai memuaskan. Aku masih tidak percaya bahwa aku bisa seperti itu ...

Dan itu semua karena bulan teknik yang mendorong dan membantu ku mencapai semua ini...

Dua tahun telah berlalu ketika kami secara resmi menjalin hubungan...

Sampai semua hal baik harus berakhir begitu dunia tampaknya berpihak padamu. Tidak peduli seberapa keras kamu memperjuangkannya, waktu akan tiba di mana kamu harus menyerah dan melepaskan segalanya. Menyerah dengan hati yang sakit, karena itu yang terbaik sebelum luka yang lebih dalam dapat saling menimpa ...

Untungnya, aku memiliki pacar yang sangat simpatik, toleran, ulet, dan penuh kasih yang tidak pernah menyerah pada ku terlepas dari jadwal sibukku, sikap cerdas yang tak tertahankan, suasana hati yang tidak dapat diprediksi ( yang disebut teman-teman brengsek ku dengan 'periode datang bulanku'), dan perilaku menyusahkan lainnya. Dia menerima semuanya tanpa mengeluh apa-apa, kecuali ketika aku sedang main-main di sekitar tempat tidur. Semua itu, membuatku jatuh cinta padanya berulang kali.

Baiklah, aku bercanda ketika mengatakan 'semua hal baik harus diakhiri'. Sejujurnya, momen cupcake tidak selalu menjadi pelengkap. Kami adalah pasangan normal yang mengalami serangkaian pertengkaran dan kesalahpahaman, terutama ketika aku berada di hari terburukku. Aku cenderung melampiaskan semua amarah aku padanya (Ya, aku tahu. Aku orang yang mengerikan >-.< ). Aku bahkan memukulnya satu kali karena aku sangat kesal (Lihat? Aku tahu, aku agak... aneh di beberapa hari lain). Namun, alih-alih menahan amarah ku, dia dengan tenang membiarkanku mengoceh dan melampiaskan semua perasaan ku sampai aku merasa lebih baik dan menyadari apa yang telah aku lakukan padanya. Aku akan berbaikan dengannya setelah itu, tapi aku tidak akan memberitahumu caranya. Hehe

Di pihaknya, aku sangat kesal dengan fakta bahwa Forth tidak makan buah !! Bayangkan, pria besar seperti dia tidak makan buah !!! Dan aku suka buah-buahan. Jadi, biasanya kita memperebutkan makanan yang harus kita makan. Dia sudah lama berhenti merokok, dan aku sangat senang. Tapi, dia menjadi pemilih makanan yang membuat ku naik pitam!!

Dia jarang makan sayur. Seringkali, makan makanan manis seperti kue, es krim, coklat (dia suka coklat), dan segala jenis makanan manis. Pantas saja dia sering membual dengan kata-kata manis. Tapi, aku takut, dia akan kena penyakit, khususnya diabetes, jika dia tidak mengikuti rencana diet. Aku bahkan berkonsultasi kepada temanku yang merupakan ali nutrisi. Kemudian, setiap kali aku akan memaksanya untuk makan buah, dia akan merajuk selama sekitar tiga puluh menit jika aku tidak menghiburnya. Hehe! Aku benar-benar menganggapnya lucu sekaligus menggemaskan setiap kali dia bertingkah seperti anak kecil, jadi aku akan membiarkannya sampai dia kembali ke dirinya yang normal, dan 'menghukum' ku karena begitu nakal.

Bagaimana dia masih bisa berada dalam kondisi sempurna adalah misteri besar bagiku. Kalau bisa melihat ototnya ... (yang aku sarankan jangan berani coba melihatnya kalau masih mau hidup damai)... semuanya kencang dan kokoh (ini gambaran yang cukup tentang ototnya).

Masalahnya, kita tetap jatuh cinta meskipun ada argumen kecil atau serius dan kesalahpahaman. Kami memiliki aturan, setiap kali hal itu terjadi jangan biarkan satu hari berlalu tanpa rekonsiliasi ...