(Forth's POV)
Aku mengingatkan diriku sendiri setelah inisiasi terakhir kami dengan para senior di pantai, bahwa aku siap untuk menyatakan perasaan di dalam hatiku yang kusimpan sangat lama. Aku bisa cukup berani untuk mengejarnya yang terus meminta meneriakkan yang kurasakan selama ini. Aku tahu akan sangat sulit, tapi tidak ada sesuatu yang berharga datang dengan mudah, kan? Jadi aku harus hidup dengan semua nilai yang SOTUS ajarkan pada kami...
.
.
.
Semua akan baik-baik saja, aku berkata pada diri sendiri.
.
.
.
Tetapi dengan siapa aku berhadapan?
.
.
.
Aku bodoh karena percaya semua akan berjalan sesuai dengan rencana yang kupikirkan. Aku bodoh untuk percaya bahwa aku bisa membuatnya meninggalkan permainannya hanya karena aku bersedia menjadi miliknya seorang. Aku bodoh berpikir dia akan menyukai seorang pria. Dan aku bodoh berpikir bahwa dia akan menjadi milikku. Dia mungkin semua yang kuinginkan, tapi aku bukan semua yang dia inginkan. Kami melihatnya semuanya dari sisi yang berbeda.
Idiotnya aku berpikir dan melakukan hal bodoh!!
Aku membeli sekotak rokok dari 7 Eleven yang kulewati ketika mengendarai motorku setelah berbicara dengan Beam. Setelah dia tanpa sadar menghancurkan hatiku yang rapuh. Aku tidak tahu lagi apa yang harus kulakukan dalam hidupku. Aku merasa sangat hampa dan dunia kehilangan warnanya.
Semua yang kulihat hanya abu-abu.
Tidak ada yang lain.
Aku menghidupkan rokok dan mulai menghisapnya di daerah sepi. Ini adalah satu-satunya yang bisa membuatku lebih tenang sekarang karena aku tidak mau menangis. Aku tidak mau membuatnya menjadi alasanku meneteskan air mata kesedihan di mataku. Bagaimana pun, aku ingin dia hanya menjadi alasanku untuk tersenyum.
Menyedihkan, bukan? Aku benar-benar menyedihkan.
Dari semua yang kupelajari dalam aktivitas hazing seakan melayang menjauh dariku. Jika P'Kong mengetahuinya, dia pasti akan berteriak padaku. Apalagi setelah dia memberikan posisi sebagai ketua selanjutnya kepadaku, dan melihatku seperti ini? Aku harus segera melangkah tapi aku tidak tahu harus memulai dari mana.
Aku meraih kantongku untuk mencari gear yang kami terima pada saat inisiasi kemarin. Ketika aku pergi ke fakultas kedokteran untuk menemui Beam, aku berniat untuk memberikan itu kepadanya karena selain gear menjadi tanda bahwa para senior menerima kami sebagai juniornya, gear juga simbol hati para Engineer. Jika kau memberikannya pada seseorang, itu berarti kau memintanya untuk menjaga hatimu.
Maka dari itu, aku ingin menggunakannya ide tersebut pada Beam. Aku ingin memberikan gear hatiku untuknya untuk dapat dijaga. Hanya saja, aku disambut dengan pemandangan tidak menyenangkan. Beam merayu penjaga perpustakaan.
Aku tahu dia memang orang seperti itu, tapi aku masih merasakan sakit didalam hatiku tanpa bisa dihentikan. Seakan ada pisau tajam yang terus menusuk hatiku.
Aku mencoba untuk mengabaikannya, tapi ketika dia mengatakan kata-kata itu... Kukira aku tidak bisa bertahan lagi.
Beam adalah seseorang yang luar biasa. Dan akan selalu seperti itu. Tapi aku harus menerima fakta jika dia laki-laki untuk perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
ENGINEERING MOON & THE CRAZY DOCTOR - END
عاطفية"Aku jatuh cinta pada seseorang yang memiliki senyum paling bersinar." ~ Forth Ini adalah terjemahan dari fanfiction karya ChervaChenesEklat dengan judul yang sama. Original karakter diambil dari novel berjudul 2 Moons karya Chiffon Cake.