Anniv & Special Gift

5.1K 393 28
                                    

maafkan typo!!


Bocah lelaki Mami dan Papi itu sedang menangis malam ini, anak itu lupa mengerjakan PR, sedangkan tugas milik sang adik sudah di kerjakan dari 2 hari yang lalu.

"akak takuttt di marahin Miss Ica mom" kata Zee

"ya salah kakak sendiri, kemarin lusa kenapa gak di kerjain hm? adeknya loh udah selesai" kata Mami

"Huaaaaaa hiks hikss, ai nda mau sekolah pokok na!!!" tangisnya kembali pecah, anak itu bahkan memeluk kaki sang Mami dan meraung-raung tak jelas di lantai

"terus sekarang gimana? ini udah jam-nya akak Zee bobo"

"nda mau bobo! bantuin akak mom hiks hiks"

Shani hanya bisa menghela nafasnya, si sulung ini memang nakal sekali, kalau sudah begini jadinya jurusnya pasti ngambek, gak mau sekolah dan nangis sampai gulung-gulung di lantai.

-

Papi yang baru saja masuk ke dalam rumah sehabis nongkrong di pos ronda ujung komplek itupun langsung di suguhkan dengan jagoan sulungnya yang sedang menangis di lantai.

"kenapa lagi sih jagoannya Papi ini, hmmm?" ucap Papi sembari menggendong jagoannya itu

Sekarang Zee sibuk menangis di gendongan sang Ayah, ia harus memikirkan cara agar setidaknya Papinya ini mau membantunya, kalau di bantu Mami mah boro-boro, maminya itu lebih senang jika sang anak mendapat konsekuensinya karena kecerobohannya itu.

"Papi bantuin akak hiks hiks" Zee sesenggukan

"bantuin apa hm? ini udah malem loh sayang, bobo yuk"

"Noooo, akak beyum ngerjain homework hiks" katanya sembari memanyunkan bibir bagian bawahnya

"loh kok belum dikerjain? besok di kumpulin kan?" tanya Papi

Namun Zee hanya mengangguk, tangannya sibuk mengusap ingus dan juga air matanya.

"Zee takuuut" lirihnya

merasa kasihan dengan si sulung, Papi akhirnya mau membantu si sulung mengerjakan PR-nya itu, setidaknya agar cepat selesai dan Zee  bisa langsung tidur.

sedangkan sang Mami yang memang sudah mengantuk langsung ke kamarnya, tinggallah Zeedan dan si Papi di ruang tengah lantai 2, keduanya berkolaborasi mengerjakan tugas si kakak.

Papi masih bisa bernafas lega karena tugas ini tak terlalu sulit, hanya tugas menggambar dengan tema gerakan hidup sehat.

Papi jadi mengingat kejadian bulan lalu, dimana si sulung juga lupa jika besok di suruh membawa hewan yang memiliki kemampuan terbang, Zee menangis tengah malam ingin di carikan hewan, Alhasil Mami menyuruh Papi mencari hewan yang bisa terbang di malam itu.

dan keesokannya setelah pulang sekolah, Zeedan kembali menangis kencang, pasalnya hewan yang dicarikan sang ayah yaitu hewan Laron, yang dimana saat Zee harus maju kedepan kelas untuk mempresentasikan secara singkat hewan yang ia bawa, malah sayap laron itu sudah copot dari tubuhnya.

"kakak gambar kepalanya aja, nanti Papi gambar badannya" kata Papi

"nanti akak yang warnain ya Pi"

"iyaaa, warnain sesuka kakak"

keduanya harus ngebut. Dan sejam kemudian, tugas pun akhirnya selesai, Zee memeluk sang Papi begitu lama sampai di kamar sebagai ucapan terimakasih.

Setelah itupun, Papi ke kamar untuk gosok gigi dan bersih-bersih badan sebelum mendarat ke kasur, kemudian menyusul sang istri menyelami alam mimpi indahnya.

Best FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang