takut di sunat

6.1K 365 10
                                        

Setengah tahun telah berlalu, kakak dan dedek sekarang sudah K2, saat pembagian raport pun, banyak sekali drama si kakak dan adek.

kali ini si kembar sedang bermain dengan oma dan oppa nya, mereka memang menginap di sana dikarenakan liburan sudah tiba.

Saat ini pun, Papi Gre sedang bersama
Tanu, keduanya mengobrol ringan dengan teh hangat dan juga beberapa cemilan buatan istri mereka.

Zee yang baru saja dari lantai 2 berniat bergabung dengan sang Papi dan Oppa.

"Papiiiiii" teriak KaZee

"kakak jangan teriak teriak" tegur Papi

"sowwy Papi"

Zee pun mendekat, ia terlihat sibuk dengan permen yupi di tangannya.

"dapet darimana itu?" tanya Papi

"KaZee minta Oma" jawab si sulung

"gak boleh banyak banyak ya, nanti giginya sakit, terus kakak dimarahin Mami" peringat papi yang di angguki oleh jagoan kecilnya itu

Zee lalu duduk di pangkuan sang Oppa, jika di rumah favoritnya adalah sang Papi, tapi jika di rumah Tanu, Tanu menjadi satu satunya favorit sang cucu.

Zee mendongak menatap kedua pria yang sedang asik mengobrol ini, walau tak begitu paham, tapi Zee memang anaknya penasaran.

"Opa ngoblolin apa?" tanya Zee menatap ke arah Oppa kesayangannya itu

"cucu Oppa yang ganteng ini cengeng gak sih?" tanya Tanu sembari sibuk menciumi pipi Zee

"No! akak nda cengeng oppa, akak pembelani" sahut Zee

"wih hebat dong cucu oppa, keren banget emang kakak Zee ini" puji Tanu

"kalo kakak zee sunat, Kira-kira berani nggak?" tanya Papi

"sunat?" tanya Zee yang sedikit bingung

"iya ganteng, kayak emil sama Kenneth" jawab Papi

"sakit itu Papiiiii" seru Zee menggelengkan kepala dan mengayun ayunkan kakinya

"lhoh, tadi katanya berani, cucu oppa ini gimana sih hm?"

"Nooooo! ai nda mau sunat pokokna, Papi cama Oppa jahat" teriak Zee yang langsung turun dari pangkuan oppanya dan berlari ke arah dapur

Shani dan mama mertuanya kaget ketika mendengar teriakan dari si kakak.

"kakak, udah Mami bilang jangan teriak teriak di dalam rumah" peringat Shani sedikit melotot ke arah si sulung

"No!! Omaaaa... Papi cama oppa jahat huaaaaaa" tangis Zee meledak

Oma yang melihat cucu kesayangannya menangis lantas menghampiri dan langsung menggendong Zee.

"kenapa sayang? oppa sama Papi kenapa hm?

" Papi mau sunatin zee, nda mauuuuuu!!"teriaknya sembari memberontak di gendongan oma

Shani dan mama mertuanya itu saling tatap, sebenarnya apa yang kedua lelaki mereka bahas tadi.

lantas segera menghampiri Gre dan juga Tanu, tentu dengan Zee yang masih sesenggukan

"anaknya kenapa nangis?" tanya Shani sedikit jutek

"hehe, tadi sama papa cuma bahas sunat aja sayang, terus kakak nangis" jawab Gre

"nda gitu ya Papi!! you mau sunatin ai" cicit Zee

"gini sayang, ada baiknya memang di khitan, takutnya kalo khitan pas udah dewasa ya kayak Gre dulu, udah alot" kata Tanu sedikit tawa di akhir membuat Gre menatap sang papa malas

Best FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang