Cidera

5.2K 417 32
                                    

⚠️ banyak typo, mohon pemaklumannya, semua gambar dan foto hanyalah penunjang kebutuhan cerita.

ooo

lelaki dengan perawakan tinggi dan sedikit berotot itu kini sedang berkutik dengan peralatan dapur, tangannya dengan lihai memegang spatula, apron berwarna coklat itu melekat pada tubuhnya.

bukan tanpa alasan, sudah di pastikan jika lelaki dengan rambut sedikit gondrong yang di kuncir sang istri agar tak membuat riweh kegiatan masak itu pasti sudah jelas punya alasan dengan semua ini.

bungsu cantik kesayangannya yang membuat dirinya terjun langsung ke dapur, membuat roti lapis panggang yang di minta sang buah hati. tontonan kartun yang di lihat si bungsu membuat Angel cantik itu merengek ingin di buatkan makanan yang sama dengan apa yang di masak oleh tokoh di kartun tersebut.

Mami yang sudah bersiap meladeni tantrumnya si kecil malah terhenti kala keinginan bungsunya yang mau agar sang Ayah yang membuat roti panggang itu.

"bisa gak mas?" tanya Shani, perempuan itu sedari tadi berdiri dengan jarak 2 meter dari sang suami berada, rautnya sangat terlihat cemas, takut dapurnya meledak.

"bisa dong, kamu mah kayak ngeremehin aku secara gak langsung" sarkas Gre

Gre berjalan ke arah meja pantry, meletakkan telur sebagai bagian dari isi roti panggang itu ke atas piring.

"apinya di kecilin aja ya mas, terus sekali balik aja rotinya" perempuan itu tetap berkhotbah di sana

"iyaaa sayangkuu, ini mah aku juga paham" jawab Papi

"lha kamu kayak grusak grusuk gitu"

Bertepatan dengan selesainya kalimat dari sang istri, si bungsu kecil nampak bergabung ke area dapur.

"Papiii, dede mau pake saos" serunya

"pedes nanti dek, ganti mayonaise aja ya?" Gre mencoba melakukan negosiasi

"No no no" jawab Angel sembari menggeleng beberapa kali

di dekat sana, Mami tersenyum geli melihat interaksi anak bungsu dan juga suaminya, selain debat si sulung dan suami yang membuatnya mengeluh pening di kepala namun menyenangkan, moment si kecil Angel dan sang suami juga salah satu hal yang tak boleh ia lewatkan.

"pake saos tomat aja, Pi" ujar Shani

"okey dek?" tanya Papi memastikan apakah si kecil menyetujui ide sang ibu, dan akhirnya Angel mengangguk

dan setelah melakukan plating sedemikian rupa agar terlihat menarik di mata si kecil, hidangan roti lapis panggang dengan terdapat sosis, telur dan juga mentimun itu selesai juga.

Papi menuntun Angel dengan tangan kanannya yang membawa piring, membawanya ke ruang tengah tempat dimana jagoan kecilnya sedang merakit lego.

"akak, mam roti" tawar si dede memberikan roti itu pada sang kakak tersayang

Zee mengalihkan atensinya dari mainan legonya, ia menerima roti yang berada di tangan sang adik, keduanya pun duduk sembari menikmati roti buatan sang Ayah.

"enak gak dek?" tanya Papi dengan harap cemas, kepedean nya menciut kala masakannya di cicip oleh si kembar

"nyam nyam, enyakkk papi" jawabnya dengan mulut yang penuh makanan, tak lupa jempol tangan kirinya ia acungkan pada sang Papi

"wih, liat sendiri kan mom, abis ini aku bakal jadi chef terkenal" dasar pria kelewat pede

"baru roti panggang, itu juga kalo gak aku awasin bisa mleduk komporku" jawab Shani terkekeh

Best FamilyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang