⚠️abaikan typo--
Langit yang cerah dengan beberapa genangan air bekas hujan semalam menjadikan pemandangan pagi ini nampak begitu menyejukkan. Mami dan Papi serta kedua bocahnya itu sedang berada di halaman samping rumah, memanen buah manggis yang tahun ini pertama kalinya berbuah.
" hati-hati mas, udah gak usah tinggi-tinggi manjatnya" ujar sang istri yang ngeri-ngeri sedap melihat suaminya itu memanjat pohon
" tinggi lagi Papiiiii, itu masih ada" tunjuk Angel pada buah manggis yang berada di posisi paling tinggi
" akak Zee minggir dulu sayang, nanti kena kepala loh" peringat Papi
" Zee ikut ya pi" balas Zee yang sudah bersiap memanjat, namun sebelum itu—gerakannya kalah cepat dengan sang Mami yang menarik lengannya
" Ck, akak bisa mom... akak itu jago berantem loh" jagoan Mami berdecak kesal
" engga ya kak, dimana ada ilmu manjat waktu kakak Zee latian taekwondo?" kata Mami yang membuat Papi serta si bungsu cilik tertawa ngakak
Lagian kenapa Zeedan random sekali, apa kolerasi antara manjat dan bisa berantem?... memangnya dalam latian taekwondo yang sudah ia tekuni hampir 4 tahun itu ada pelatihan bagaimana cara memanjat pohon. Dasar bocah!
dug!
Papi turun dari pohon dan membersihkan celana beserta bajunya yang kotor akibat kegiatannya tadi. Ditangannya sudah ada satu kresek ukuran sedang yang penuh dengan buah manggis.
"Wiii banyak" mata si kecil berbinar melihat buah manggis, rasanya lebih seru memanen atau memetik buah daripada sekedar memakannya.
" siniin mas, biar aku cuci" tangan Shani terulur mengambil kresek yang ada di tangan sang suami
Sepeninggal istrinya itu, Gre sedikit menyapu beberapa dedaunan yang terlihat berjatuhan di bawah pohon, sedangkan kedua bocah tengil hanya melihat apa yang dilakukan Papi.
"mau gak?" Papi menawarkan buah manggis yang ia kupas pada buah hatinya. Zee dan Christy langsung berebut buah di tangan sang Ayah
" Sana manjat lagi pi" titah Zee pada Papi
" iyaa, itu di atas masih banyak Papiii" rengek Angel dengan telunjuk yang sibuk menunjuk buah manggis di atas pohon
" biarin aja itu, sengaja gak Papi ambil" jawab Papi
" Ck pemalas! udah sini aja biar akak yang manjat" kesal jagoan tampan
"sini kak, dek" titah Papi, pria itu berjongkok untuk menyamakan tinggi si buah hati.
" kenapa Papi gak ambil buahnya—karna ini sebuah kesepakatan" kalimat dari Pria dewasa yang merangkul tubuh Zee itu berhasil membuat bingung
" kesepakatan? like me and Mami?" bingung Zee
" iya sayang, kesepakatan kayak akak sama Mami buat gak pilih-pilih makanan, gak berantakan saat makan, atau kesepakatan Angel cantik sama Mami untuk habisin sarapan sama habisin susunya sebelum tidur, begitu juga dengan buahnya" jelas Papi
" why? " kali ini giliran si bungsu yang melontarkan pertanyaan, Papi terkekeh saat kerutan di kening kedua bocah itu tercipta karna kebingungan mereka
" kita harus buat kesepakatan dengan alam, untuk buah yang bisa Papi ambil ya akan Papi ambil—buat di makan kita semua, di makan akak dan dede, atau di bagi ke bi susan, Pak Hendri sama pak Adi. Tapi, untuk buah yang tumbuhnya tinggi, biarkan di sana aja.... untuk burung dan kelelawar, biar mereka juga bisa makan enak"
KAMU SEDANG MEMBACA
Best Family
Teen Fictiontentang keluarga GreShan dan juga bagaimana kehidupan si kembar yang aktif. 𝐬𝐞𝐪𝐮𝐞𝐥 𝐨𝐟 𝐛𝐚𝐝 𝐠𝐢𝐫𝐥 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙮𝙖𝙣𝙜 𝙨𝙚𝙣𝙚𝙣𝙜 𝙥𝙡𝙖𝙜𝙞𝙖𝙩, 𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙟𝙖𝙪𝙝 𝙜𝙞𝙝 𝙢𝙗𝙖/𝙢𝙖𝙨𝙣𝙮𝙖, 𝙤𝙩𝙖𝙠𝙣𝙮𝙖 𝙙𝙞 𝙥𝙖𝙠𝙚 𝙗𝙪𝙖𝙩 𝙢𝙞𝙠�...