19. Why He is so Hot?

217 25 10
                                    

Seoul, Kediaman Yeonji,7 pm




Hari sudah berganti, kali ini pohon di sekitar rumah terlihat menanggalkan daunnya satu-persatu karena tertiup angin. Nafas Yeji memburu karena berlari dari depan gerbang hingga menuju rumah, dan dirinya pulang terlambat. Dari janji yang diutarakannya seharusnya pukul lima sore dia sudah pulang. Namun karena ada hal mendesak, maka Yeji menyelesaikan urusannya lebih dulu.

Pagi-pagi sekali Yeji meminta izin pada Yeonjun dengan mengirim pesan menggunakan ponsel pintarnya, untuk pergi keluar rumah. Izin? Ya, izin diperlukan karena Yeji ingat kesepakatannya dengan Yeonjun. Walaupun mereka hidup sebagai seorang teman, namun Yeji tetap harus menghormati Yeonjun sebagai suaminya.

Pintu utama dia buka pelan, kemudian masuk perlahan dan mindik-mindik. Namun Yeji terkesiap mendengar namanya dipanggil.

"Nak Yeji?"

"Bibi Kang mengagetkan aku saja." Yeji mengelus dadanya.

Bibi Kang bekerja di rumah Yeonji? seharusnya Bibi Kang masih harus bekerja di mansion kediaman keluarga Choi, namun Bibi Kang diboyong Yeonjun ke rumah mereka agar menjadi asisten rumah tangga di rumah Yeonjun. Dan nantinya akan ada beberapa pekerja baru yang datang jika mereka berdua sudah menyelesaikan masa cuti.

Bibi Kang terkekeh kecil, "Kenapa mindik-mindik seperti itu?"

"Eh ehm tidak ada apa-apa. Bibi sudah mau pulang?"

"Ya, Bibi akan pulang. Tapi nak Yeji, Bisakah Bibi minta tolong?"

"Minta tolong apa Bi?"

"Bisakah kau membujuk nak Yeonjun untuk makan malam? seharian ini dia belum makan."

"Kenapa seperti anak kecil yang harus dibujuk dulu baru mau makan?" tanyanya dalam hati.

"Dia seperti anak kecil kan?"

"Bagaimana Bibi bisa mengetahui kata hatiku?"

Bibi Kang menanggapi dengan terkekeh kecil. "Dia memang susah untuk di ajak makan. Tadi saja sudah Bibi tawarkan mau dimasakkan apa, tapi dia tidak ingin. Mungkin kalau dengan istrinya siapa tau dia mau."

Yeji yang mendengar itu tampak merona, aih di goda tidak langsung seperti ini malah membuatnya merasa malu. Kemudian menjawab dengan hanya mengangguk.

"Kalau begitu Bibi pamit pulang dulu ya."

"Hati-hati Bibi Kang."

Begitu Bibi Kang sudah pulang, Yeji berjalan masuk ke kamarnya di lantai dua. Segera mandi dan mengganti baju dengan setelan tidur. Lalu turun ke dapur untuk memasak sesuatu.

🦊🦊🦊🦊🦊

Terlalu lama duduk mengakibatkan sendi-sendi Yeonjun terasa kaku. Bagaimana tidak kaku? lantaran Yeonjun sudah berjam-jam duduk di kursi kerja. Mengerjakan pekerjaan dari kantor perusahaan yang sudah menumpuk akibat dirinya libur cuti untuk menikah. Karena daripada dirinya menganggur dan tidak melakukan apa-apa di hari cuti liburnya, maka Yeonjun memilih mengerjakan pekerjaannya.

Tubuhnya dia regangkan guna melemaskan otot-otot sendi yang terasa kaku. Punggungnya pun di senderkan ke senderan kursi kerja. Mencoba rileks. Menatap sejenak langit-langit ruangan, lalu matanya mengedar ke penjuru ruangan dan tak sengaja melirik jam dinding di depan sana.

"Hampir jam delapan malam. Ehm.." lenguhnya sejenak.

Tiba-tiba Yeonjun dapat mengendus aroma harum makanan yang memasuki indera penciuman. Ada yang memasak rupanya.

"Apa Bibi yang memasak? tapi bukankah Bibi Kang sudah pamit untuk pulang? Atau.. mungkin Yeji?" monolognya.

"Ah entahlah."

Bad Romance || YeonJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang