22. We Slept together in the same bed

232 24 7
                                    

Seoul, Alpha Group, 7.30 pm





Sebentar lagi matahari akan tenggelam, langit menunjukkan warna jingga dengan pesona memikat mata setiap orang. Disaat seperti ini waktunya para pekerja untuk pulang ke rumah dan istirahat dari dunia kerja yang menguras tenaga. Beberapa orang setelah sesampainya di rumah pasti akan mandi dan bebersih, berganti pakaian, memasak makan malam, makan malam, ataupun mengistirahatkan tubuh yang lelah usai bekerja.

Berbeda dengan laki-laki bernama Yeonjun. Laki-laki itu masih setia duduk di sofa hitam empuknya bersama sepupunya Soobin di ruangan kantornya, menikmati americano dingin tanpa gula disela pembicaraan serius keduanya.

Kemarin selepas Yeonjun dan Yeji sampai dirumah, Yeonjun menelfon Soobin dan menanyakan pertanyaan aneh, bagaimana cara membuat seseorang jatuh cinta. Tentu Soobin yang ditanya seperti itu langsung mengerutkan kening mendengar pertanyaan aneh dari kakak sepupunya. Bagaimana tidak?

Oh ayolah, seorang Choi Yeonjun menanyakan hal seperti itu. Yeonjun, kau itu bahkan memiliki empat mantan kekasih. Masa sih tidak bisa membuat seseorang jatuh cinta padamu. Nampaknya nasehat yang diberikan Soobin kurang dipahami oleh sekelas Presdir muda macam Choi Yeonjun.

Seusai Yeonjun bercerita akan Yeji yang memintanya menandatangani surat perjanjian itu, dan Yeonjun menyetujui untuk menandatanganinya, maka Soobin semakin tidak habis pikir dibuatnya.

"Hyung.." Soobin menyenderkan punggungnya santai pada senderan sofa seraya menggelengkan kepala heran.

"Apa kau tidak bisa memberiku solusi? Haishh apa yang harus kulakukan?" Rambutnya diacak hingga berantakan.

"Love language yang kau tunjukkan itu bagus sih, tapi-" Soobin menimbang-nimbang pemikirannya.

"Tapi apa?" Sela Yeonjun tak sabar.

"Eitss sabar donk!"

"Cepatlah!"

Soobin mencebikkan bibir, "Dasar tidak sabaran sekali."

"Choi Soobin!"

Soobin terkekeh kecil seraya menggeleng, "Coba sering-seringlah melakukan physical touch padanya."

"Apa misalnya?"

"Huh, ini benar-benar Choi Yeonjun Presdir muda itu kan?" Tanya Soobin seolah meledek.

"Yak!"

"Ya habisnya seperti tidak pernah pacaran saja. Jangan memelototi ku seperti itu hyung! awas bola mata mu copot nanti." Setelahnya Soobin terkekeh.

"Dengan adanya surat perjanjian itu, ruang gerak ku terbatas dengan Yeji. Ada batasan antara kami berdua." Nada suaranya terdengar pasrah.

"Simple saja, kalau begitu coba secara perlahan untuk melewati batas itu." Jawaban Soobin terdengar serius.

"Tapi.. nanti-"

Seolah tau apa yang sepupunya ingin katakan, Soobin langsung menyelanya. "Hyung, kali ini kan berbeda. Dia adalah istrimu. Kau bahkan sudah mendaftarkan pernikahanmu, kalian itu terikat pernikahan secara hukum!" Tekannya.

"Tapi-"

"Jadi kau berhak melakukan apapun pada istrimu. Ingat hyung, walaupun kalian saat ini terikat perjanjian, tapi kalian tetap suami istri yang sah di mata hukum." Peringat Soobin lagi.

Baru saja Yeonjun ingin membuka mulut, tapi Soobin lagi-lagi mendahuluinya.

"Lagipula tadi bukankah kau bilang ada beberapa poin yang bisa kau manfaatkan dalam perjanjian itu."

"Hmm.." Yeonjun berpikir keras mencerna semua apa yang dikatakan sepupunya, pangkal hidungnya dia pijat kecil karena mendadak pening mendera.

"Sudahlah, tak perlu ambil pusing. Manfaatkan waktu yang tersisa dan segera buat Yeji jatuh cinta padamu." Ujar Soobin dengan gamblang.

Bad Romance || YeonJiTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang