Sudah jelas perbedaannya. Hanya melalui tatapan pun, jelas dia bukan orang yang sama.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Like deja vu.
Duduk di sebuah kursi panjang, berpenerangan lampu taman di tengah malam yang semakin gelap. Menangis tanpa terisak, tetapi air mata di pelupuk bahkan wajah tidak dapat menyembunyikan bahwa perasaannya sedang tidak baik-baik saja.
Persis seperti kejadian lebih dari enam tahun lalu, kali ini ia pun mengabaikan banyak atensi aneh dari beberapa presensi manusia-perihal kulit jeruk yang bercecer di sekitar kakinya. Yang berbeda, kini ia mengandalkan tudung hoodie guna menghalau kesadaran orang-orang akan siapa dirinya.
Chandrika sungguh tidak tahu.
Enam tahun berpisah-bahkan tanpa diinginkan. Apakah lelaki itu sungguh telah berubah? Chandrika sungguh tidak ingin mempercayainya. Tapi setelah mendapatkan kekerasan fisik yang bahkan diberikan tanpa segan, ia benar-benar bingung harus bagaimana menyikapinya.
Ia sama sekali tidak menyangka Abhizard bisa melakukan hal itu. Yang ia tahu, Abhizard yang selama ini ia kenal bukanlah seseorang yang tempramen. Jangankan mengangkat tangan untuk melukai, dalam berbicara pun dia akan berpikir seribu kali untuk menggunakan nada tinggi.
Tapi hari ini? Kenapa Chandrika seperti menemukan jiwa orang lain dalam tubuh itu? Bahkan secara mendadak, padahal seharian ini lelaki itu bersikap seperti biasa-sangat lembut dan manis.
Tap*
Secara otomatis atensi Chandrika teralih, dimana atensi segera mendapatkan sepasang kaki berdiri tepat di depan kakinya. Enggan mengangkat atensi, hanya dari sepatu pun ia tahu siapa empunya. Dan ia sungguh tidak ingin melihat presensi manusia itu sekarang.
Lagi-lagi, deja vu.
Lelaki itu menyahuti kantong kosong di sisi tubuh Chandrika, kemudian merunduk guna mengumpulkan kulit jeruk yang bercecer itu. Bedanya, Chandrika tidak ada minat untuk menegur kali ini. Ia memilih diam, bahkan mencoba mengabaikan eksistensi lelaki itu-dengan menatap ke arah lain.
Pun, lelaki itu langsung mengambil posisi duduk di sisi Chandrika usai selesai dengan kegiatannya pada kulit jeruk itu.
"Pergi." Maka Chandrika segera menyambutnya dengan usiran telak. Masih belum ada hati untuk memberikan atensinya.
Tetapi tidak ada respon untuk menuruti. Lelaki itu memiringkan wajahnya, mencoba mencuri pandang wajah Chandrika di balik tudung hoodie-nya. "Lukanya gak sakit dibawa makan yang berair?" Tangannya terulur, ingin menyentuh sisi wajah gadis itu guna memastikan.
"Gak usah pegang-pegang!" Tetapi reaksi yang diberikan Chandrika adalah.. menepis kasar tangan Abhizard guna menjauh dari wajahnya. Selanjutnya Chandrika bisa mendengar hempasan napas teramat panjang mengudara dari lelaki itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2028 - SEQUEL
ФэнтезиSequel of Secret You Kehilangan itu menyakitkan. Terlalu banyak luka hingga membekaskan trauma di amygdala. Tapi bagaimanapun, life still goes on. Diatas begitu banyak rahasia yang sengaja disembunyikan, apakah D-Day yang diharapkan sungguh akan ter...