Mari kita mulai. Kali ini, jangan beri celah mereka untuk kembali mengambil alih permainan. Kita harus menjadi pengendali.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Libra mengaku jika dirinya keras kepala, bahkan sangat. Sejak semalam, sudah berkali-kali Abhizard melarang dan memperingatkan dirinya dengan tegas. Tapi siang ini, ia tetap pergi untuk melakukan niatnya.
Selama ini, tak pernah sekalipun Libra melanggar ataupun tidak menuruti ucapan Abhizard. Meski usia Abhizard hanya tertaut beberapa bulan di atas dirinya, tapi Libra sangat menghormati lelaki itu sebagai seorang kakak—dan lebih dari apapun.
Tapi untuk kali ini, tolong maafkan Libra jika bersikap membangkang. Ia tidak tahan, dan tidak bisa berdiam diri lagi. Ia tidak bisa menunggu lagi. Secepatnya, ia harus menyelesaikan masalah ini secepat mungkin.
"Tenang saja, kau tidak akan benar-benar menikahinya." Libra membuka pembicaraan terlalu mendadak, dan dengan hal yang cukup mengejutkan.
Jelas itu sontak membuyarkan fokus gadis-yang tengah asyik menikmati lagu dari radio mobil sembari mengetuk-ngetukkan jemari pada paha mengikuti irama musik.
Menarik atensi sepasang mata bulat itu teralih mencari Libra—yang berada di sisinya, dan menatapnya lekat. "Mwo?" Bukan karena tidak jelas mendengar ucapan Libra, hanya saja ia tidak mengerti mengapa lelaki itu seolah berupaya menenangkannya—padahal ia sama sekali tidak mencemaskan apapun tentang hal ini.
Tanpa membalas tatapan gadis itu, Libra masih fokus pada jalan dan laju mobilnya. "Ini tidak akan berlangsung lama, dan kau hanya perlu bersandiwara. Kau tidak akan benar-benar menikahinya." Libra menekankan kalimat terakhirnya, berharap gadis itu mampu memahaminya.
Menyulut segurat kerutan kentara muncul di kening. Ia tahu jika ini hanya sebatas pekerjaan untuk membantu sang atasan, hanya saja.. apa salahnya jika ia benar-benar menikahi CEO dari LS Model's itu? Bahkan ia tidak yakin jika dirinya benar-benar tidak akan terpikat dengan lelaki itu. Secara ia tahu jika visual lelaki itu sangat tampan, bahkan terkesan tidak manusiawi.
"Bagaimana jika aku benar-benar menyukainya, dan kita saling menyukai?"
"Aku tidak akan membiarkan itu terjadi." Libra langsung menyangkal bahkan disaat gadis itu baru selesai mengajukan pertanyaan. "Dan jangan coba-coba untuk menyukainya, bersikaplah profesional." Peringatnya penuh penekanan.
Sebenarnya Libra tidak peduli jika Leo akan benar-benar menyukai gadis ini, karena itu memang tujuannya. Tapi ia tidak ingin gadis itu juga menyukai Leo, atau gadis itu akan berada dalam posisi bahaya. Jika tidak terluka secara fisik, maka ia yakin hati gadis itu akan terluka jika mengetahui siapa sosok Leo sebenarnya. Dan Libra merasa dirinya cukup bertanggungjawab atas kondisi fisik maupun hati gadis itu.
Tetapi, agaknya gadis itu menangkap hal lain dari ucapan Libra. Entah kenapa, hatinya cukup senang ketika lelaki itu melarangnya untuk melibatkan hati dalam hal ini. "Wae, Sajangnim?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2028 - SEQUEL
FantasiSequel of Secret You Kehilangan itu menyakitkan. Terlalu banyak luka hingga membekaskan trauma di amygdala. Tapi bagaimanapun, life still goes on. Diatas begitu banyak rahasia yang sengaja disembunyikan, apakah D-Day yang diharapkan sungguh akan ter...