Bukan hanya pribadi, tapi ada mereka yang ikut terlibat menyembunyikan kebenaran yang ada. Alasannya, untuk kebaikan dan keamanan mereka sendiri.
[ s e c r e t ♪ y o u ]
Tok tok* Beberapa kali ia mengetuk pintu bernuansa hitam itu.
"Ya, masuk."
Maka ia lantas menarik tuas pintu, ketika kalimat izin itu terdengar di dalam ruangan. Dimana kala pintu terbuka, atensinya langsung menemukan lelaki itu tengah duduk di mejanya—sibuk dengan setumpuk dokumen di atas meja.
Jelas lelaki itu cukup tertegun, hingga posisi duduknya menegak secara refleks. "Loh? Tumben banget lo kesini?" Mungkin saking jarang berkunjung, lelaki itu tampak cukup asing atas kedatangannya. "Lo, 'kan, bisa manggil gue ke ruangan lo." Kali ini ada nada segan dalam ucapannya.
Ia beranjak masuk usai menutup pintu ruangan kembali. Sampai mengambil posisi duduk di sofa yang berada di sisi kiri ruangan, ia sama sekali tidak berniat untuk menjawab atau merespon apapun atas ucapan lelaki itu.
Melihat itu mulanya lelaki itu bingung, tetapi pada akhirnya membiarkan dan kembali melanjutkan kegiatannya yang sempat terjeda.
"Rei?" Sampai akhirnya, interupsi itu menarik atensinya kembali.
"Kenapa?"
"Ada kabar dari mereka?" Kai menyambut rasa penasaran lelaki itu dengan melontarkan pertanyaan.
Ada segurat kerutan jelas muncul di kening, .. "Ah—" .. detik berikutnya mata lelaki itu berbinar—tanda baru mendapatkan pencerahan atas siapa yang dimaksud Kai.
"Sorry, gue sibuk terus sama kerjaan, jadi gue belum sempet ngehubungin mereka lagi." Rei memohon atas kesibukannya tentang perusahaan, padahal masalah ini juga merupakan bagian dari pekerjaannya yang diwajibkan oleh Kai.
"Mereka juga belum ada ngehubungin kita lagi, mungkin mereka juga lagi sibuk sama pekerjaan mereka."
Kai terangguk-angguk, mengerti pun memaklumi alasan lelaki itu atas segudang pekerjaannya—selaku tangan kanan perusahaan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Secret You || 2028 - SEQUEL
FantasíaSequel of Secret You Kehilangan itu menyakitkan. Terlalu banyak luka hingga membekaskan trauma di amygdala. Tapi bagaimanapun, life still goes on. Diatas begitu banyak rahasia yang sengaja disembunyikan, apakah D-Day yang diharapkan sungguh akan ter...