Prolog

85 20 9
                                    

 Ada cerita, dikala gelombang lautan menerjang, tetapi bulan dan langit malam selalu berada di atas dan bersama, melengkapi dan melakukan ikatan yang seharusnya. Tetapi dikala fajar datang, bulan dan langit malam itu harus berpisah, apa yang bisa mereka lakukan untuk menentang takdir?

◇◇◇

  "Kamu tau, kenapa aku suka bulan?"

  "Nggak."

  "Karena dia cantik kayak kamu."

...

  "Emang apa yang bisa kamu pahami dari sang malam, Kak?"

  "Meskipun dalam gelap, dia tetap bisa memberikan ketenangan dan kedamaiannya sendiri untuk orang lain."

...

  "Lo itu sebenernya suka Serena apa Damera, sih?! Jangan bikin gue bingung sama tingkah tolol lo itu sialan!"

  "Gue gak setolol itu sampai jadiin cewek buat bahan bandingan! Cewek itu dicintai, bukan dijadikan pilihan!!!"

  "Alah bacot, mati aja lo tai!"

  "Lo yang mati babi!"

...

  "Gue sayang sama dia."

  "Mana ada sayang tapi bikin sakit."

  "Bukannya lo, ya? Yang selama ini sayang tapi bikin sakit? Sadar, dia selalu luka kalau berada dalam lingkup lo."

...

  "Aku itu langit malam, dan kamu bulannya."

  "Iya, lalu nanti mereka berdua bisa bersinar dalam cahaya malam."

  "Malam yang selalu butuh sinar dari sang rembulan, dan rembulan yang membutuhkan malam agar bisa menebarkan sinarnya. Mereka terhubung dan terikat. Layaknya kita."

"So, you gonna live with me forever?"

◇◇◇

   "Aku tidak takut berada dalam kegelapan lagi, karena jika aku punya Bulan aku tau apa arti kecerahan dalam hidupku, sinarnya adalah pancaran kenyamanan yang selalu kubutuhkan."
-Langit malam

   "Aku mencintai langit malamku, dimana dikala dia ada, aku jadi bisa menebarkan cahaya yang aku miliki. Dikala bumi berputar, aku selalu menanti kau datang, dan aku bisa memantulkan sinar mentari untukmu."
-Bulan

NIGHTLIGHTTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang